News

PM Israel: Tak Ada Gencatan Senjata Sebelum Semua Sandera Dibebaskan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas menolak seruan gencatan senjata di Jalur Gaza sebelum kelompok militan Hamas membebaskan semua sandera. Sementara, pakar militer Israel mengatakan pasukan negara Zionis itu kemungkinan akan mengintensifkan operasi mereka dalam melawan kelompok militan Hamas.

“Tidak akan ada gencatan senjata tanpa kembalinya para sandera. Kami mengatakan ini kepada teman-teman kami dan musuh-musuh kami. Kami akan terus melanjutkannya sampai kami mengalahkan mereka. Kami tidak punya alternatif lain,” kata Netanyahu kepada jajaran kru di pangkalan angkatan udara Ramon di Israel selatan, Minggu (5/11/2023).

Militer Israel telah menggunakan kombinasi pasukan darat, bersama kekuatan udara dan angkatan laut untuk menggempur Gaza. Belakangan, Israel memperdalam serangannya ke jalur pantai yang sempit, dengan tujuan menghancurkan infrastruktur Hamas dan membunuh para pemimpin senior serta sistem komando dan kendalinya.

Pasukan Israel telah menembus jauh ke dalam Gaza, mengelilingi Kota Gaza dan terlibat dalam pertempuran jarak dekat di perkotaan dengan pejuang Hamas, yang akan membuat pemutusan kontak untuk memungkinkan penghentian sementara permusuhan menjadi berisiko dan tidak pasti, kata sumber militer Israel.

“Mereka tidak bekerja dengan waktu di tangan mereka, dan perintahnya adalah melakukan pekerjaan secara profesional, selangkah demi selangkah untuk menghindari jatuhnya korban meski tidak ada yang gratis,” ucap Itamar Yaar, mantan wakil kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, kepada Reuters.

Yaar, yang sekarang menjadi manajer kelompok Komandan Keamanan Israel yang terdiri dari mantan pejabat senior pertahanan, mengatakan bahwa saat ini militer tidak menghadapi tekanan waktu yang sama seperti dalam operasi sebelumnya di Gaza.

“Pesan yang didapat para komandan dari komandan yang lebih tinggi adalah untuk melakukan pekerjaan itu, dan kami tidak terburu-buru,” jelasnya.

Yaar menambahkan bahwa jika Israel mencapai tujuannya, operasi saat ini akan selesai dalam tiga hingga empat minggu.

“Ini akan sangat berkaitan dengan jumlah korban dan kejadian yang tidak terduga,” pungkas Yaar.
 

Back to top button