News

Kasus Rocky Gerung, Eks Jubir Gus Dur Minta Jokowi Tenangkan Pendukungnya

Mantan juru bicara (jubir) Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardie meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan menenangkan para pendukungnya yang ramai-ramai ingin memenjarakan Rocky Gerung.

Ia pun turut mempertanyakan apa yang salah dengan pernyataan Rocky Gerung, karena menurutnya hal seperti itu sudah biasa dilakukan oleh Rocky. “Dia kan emang biasa begitu, kenapa ribut. Nah kemudian saya jelaskan, Gus Dur itu punya pendukung jutaan, yang siap mati itu ribuan. Tapi ketika ada persoalan politik, yang sibuk itu kami dan Gus Dur itu meredam para pendukungnya agar gak ikut-ikutan,” terang Adhie saat Haul Gus Dur 14 Muharram 1445 Hijriah di DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Ia menceritakan bagaimana dirinya dan Gus Dur berkeliling ke pesantren-pesantren agar tidak terjadi konflik. Dia mengatakan, Gus Dur lebih melindungi bangsanya dari berbagai konflik, ketimbang mempertahankan gengsi pribadi.

“Dan kita juga tidak pernah memerintahkan polisi untuk menahan orang yang mengkritik Gus Dur, karena itu tidak ada sepotong pun aktivis yang menolak Gus Dur itu dipersoalkan secara hukum,” lanjutnya.

Saat ini, ia justru merasa heran ketika pernyataan Rocky yang hanya merupakan perbedaan pendapat baginya, namun langsung dipersekusi. “Jadi berbeda pendapat itu sunatullah, kenapa jadi perkara sekarang. Dulu itu bagaimana orang menghina Gus Dur kan. Jadi Gus Dur bukan pengecut. Memaafkan tetapi menyuruh orang untuk menggerilya, mempersekusi kita dulu ke pesantren-pesantren untuk meredam,” terang Adhie.

Ia pun menasehati Jokowi, bahwa Tidak ada jabatan di dunia ini yang patut dipertahankan dengan tetesan darah. “Nah sekarang apa mau dipertahankan dengan mengorbankan nasib bangsa,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Rocky Gerung mengaku dipersekusi buntut ucapan kasar saat mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) ramai diperbincangkan publik. Bahkan, dia mengaku dipersulit untuk bertemu mahasiswa, bahkan sampai dipersekusi.

“Kurang lebih satu minggu ketika kasus (kritik Jokowi) ini mulai beredar, saya berada di 9-10 kota di Lombok, Jawa Timur, Jawa Tengah diundang mahasiswa untuk memberikan seperti biasa, kuliah umum. Dari seluruh undangan minggu ini, seluruhnya dipersekusi,” kata Rocky dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Rocky pun menceritakan pengalamanannya saat ingin bertemu dengan ribuan mahasiswa di Yogyakarta. Menurutnya, saat itu dirinya dihalangi bertemu oleh PDIP. “Yang kemarin menggemparkan di Jogja. Saya dihalangi bertemu dengan kurang lebih 1.500 hingga 2.000 mahasiswa. Di situ justru dihalangi oleh PDIP,” tutur Rocky.

Lebih lanjut dia mengatakan, sejak mencuat kasus ini rumahnya di Sentul, Bogor, Jawa Barat, kerap diintai oleh orang tidak dikenal. “Rumah saya yang di Sentul juga diintai. WhatsApp grup juga, tapi biasalah itu,” ujarnya.

Back to top button