Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menyebut jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak setuju putranya, Gibran Rakabuming Raka diusung menjadi cawapres 2024.
Menurutnya, Jokowi memiliki pertimbangan lain soal karier politik Gibran yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
“Pak Jokowi bicara sama saya, ini ada wacana Pak Prabowo-Gibran, terus Jokowi bilang Mas Gibran baru dua tahun jadi wali kota,” kata Budi Arie di Kantor DPP Projo, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Dia mengatakan, nama Gibran sebenarnya masuk dalam bursa kandidat cawapres dalam Musyawarah Rakyat (Musya) relawan Jokowi. Sebab para relawan menilai Gibran memiliki kapasitas sebagai cawapres.
Namun Budi mengaku bahwa langkah Gibran untuk maju sebagai cawapres terbentur dengan aturan UU Pemilu. Sebab dalam UU Pemilu menyebut soal batas minimal usia bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden minimal 40 tahun.
“Beberapa daerah di Musra mendukung Gibran sebagai wapres ya, cuma kan satu konstitusi tidak memungkinkan,” ucapnya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mencantumkan soal batas usia minimal bagi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di mana usia capres dan cawapres minimal berusia 40 tahun.
Gibran merupakan putra Presiden Jokowi kelahiran 1 Oktober 1987. Dengan begitu ayah dari Jan Ethes ini saat ini baru berusia 35 tahun. Umur ini belum memenuhi syarat untuk bisa maju sebagai capres maupun cawapres.
Sebelumnya, nama Gibran memang sempat mencuat sebagai salah satu kandidat cawapres 2024. Bahkan Gibran kabarnya akan digandeng oleh Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Kedekatan Gibran dengan Prabowo memang sering terpantau dalam beberapa momen. Contohnya saat silaturahmi Lebaran di Solo, Gibran terpantau terus mendampingi Prabowo hingga mengantarkannya pulang.
Selain itu Gibran juga beberapa waktu lalu melakukan pertemuan dengan Prabowo di sebuah angkringan di Solo. Dalam pertemuan itu, Gibran datang bersama relawan Jokowi.
