Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan kepada publik untuk jangan menaruh keraguan ketika ia memimpin keamanan di Indonesia. Pernyataannya dilontarkan untuk menanggapi keraguan masyarakat yang meragukan netralitasnya jelang Pemilu 2024, lantaran rekomendasi tunggal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Ya ini kan jangan ada keragu-raguan kepada saya,” kata Agus saat ditemui di kediamannya, Setu, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (13/11/2023).
Agus menekankan bahwa netralitas TNI sudah tertuang dalam konstitusi tepatnya di Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Dalam aturan tersebut jelas menyatakan bahwa setiap anggota dilarang ikut serta dalam politik praktis.
“Kemudian dalam UU Pemilu Nomor 7 (Tahun) 2017 disitu ditegaskan lagi kalau ikut berpolitik praktis kena sanksi, sanksinya itu pidana ataupun hukuman disiplin dari atasannya,” jelas Agus.
Untuk mencegah dan menghindari ketidaknetralan, Agus telah merancang buku saku kepada setiap prajurit yang menekankan pentingnya netralitas TNI. Ditambah, dinamika politik saat ini justru semakin membuka peluang bagi aparat untuk melanggarnya.
“Sudah ada di saku-sakunya prajurit itu untuk dibaca dan dipahami dan dilaksanakan,” ujarnya.
Sebelumnya, saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) fit and proper test calon panglima dengan Komisi I DPR RI, Agus juga sudah memastikan dirinya bakal menjunjung tinggi netralitas anggotanya menjelang Pemilu 2024.
“Saya berkomitmen untuk memberikan jaminan netralitas TNI pada setiap tahapan pemilu,” kata Agus dalam paparannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).
Selain itu, Agus juga berjanji bakal memperkuat keamanan, kegiatan hingga kekompakan TNI-Polri menjelang Pemilu 2024. Ia mengaku juga bakal membangun posko bersama hingga melakukan latihan dalam rangka persiapan pesta demokrasi. “Sehingga keberlangsungan roda pemerintahan dan stabilitas politik tetap terjaga,” jelasnya.
