News

Israel Ketar-ketir, ICC Bakal Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu


Ketakutan Israel meningkat terkait potensi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda mengeluarkan surat penangkapan untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan sejumlah pejabatnya.

Surat penangkapan itu diduga akan dikeluarkan karena pelanggaran terhadap hukum internasional di wilayah Jalur Gaza, Palestina.

Mengutip The Times of Israel, Sabtu (20/4/2024), stasiun televisi Channel 12 melaporkan tiga menteri dan beberapa ahli hukum pemerintahan Israel melakukan pembicaraan darurat.

Pembicaraan darurat itu dilakukan di Kantor PM Israel pada Selasa (16/4/2024), untuk mencari cara menghindari potensi surat penangkapan itu.

Pembicaraan tersebut dilakukan setelah Tel Aviv menerima pesan yang mengindikasikan bahwa surat penangkapan itu akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.

Kantor Menteri Luar Negeri Israel telah mengonfirmasikan bahwa pertemuan itu memang dilakukan. Mereka mengatakan, pembicaraan tersebut dilakukan dengan kemungkinan surat penahanan tersebut diberikan kepada pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Channel 12 melaporkan Netanyahu mengungkapkan masalah itu pada pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dan Menlu Jerman Annalena Baerbock, dan meminta pendapat serta bantuan mereka.

Laporan dari stasiun televisi Israel itu mengatakan pada diskusi di kantor Netanyahu, yang juga dihadiri Menlu Israel Katz, Menteri Kehakiman Yariv Levin, dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, diputuskan Israel akan mendekati ICC.

Tel Aviv juga akan menempatkan sosok diplomatik berpengaruh ke sidang, dalam usaha untuk menghalangi surat perintah penangkapan itu dikeluarkan.

Serangan Israel ke Gaza, dalam upaya pembalasan atas aksi Hamas pada 7 Oktober lalu, telah membuat kehancuran besar di wilayah tertutup itu.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 33.000 warga sipil Palestina terbunuh oleh Israel.

Serangan tanpa henti Israel tersebut mendapat tekanan dari dunia internasional untuk segera dihentikan karena potensi genosida.

Namun, hal itu tampaknya tak membuat rezim Zionis berhenti, meski tekanan untuk gencatan senjata terus digaungkan.

Back to top button