Market

Harga Bahan Pangan Melambung Tinggi, Pekerja dan Buruh Kritik Pemerintahan Jokowi


Hampir sepuluh tahun Jokowi berkuasa, pekerja dan buruh yang tergabung dalam Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia) tak merasakan adanya gebrakan yang berarti. penghasilan tak beranjak sementara harga pangan semakin mahal.

Presiden DPP Aspek Indonesia, Mirah Sumirat menilai, pemerintahan Jokowi, selama ini, telah salah urus dalam mengelola negara. Buktinya, kemiskinan tetap menjadi masalah utama di Indonesia. “Akibatnya, daya beli masyarakat rendah sekali. Di sektor ketenagakerjaan, kebijakan politik upah murah yang diterapkan pemerintah, sangat tidak berkeadilan. Dan, tentu saja, tidak mensejahterakan,” kata Mirah di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Pernyataan Mirah merespons informasi yang disampaikan Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI), Arief Hartawan terkait inflasi pangan bergejolak atau volatile food selama 4 tahun terakhir. Angkanya mencapai 5,6 persen, atau jauh di atas rata-rata kenaikan upah minimum regional (UMR) sebesar 4,9 persen sepanjang 2020-2024.

“Pemerintahan Jokowi terbukti gagal mensejahterakan rakyatnya. Sistem pengupahan yang beberapa kali diubah, justru melanggengkan politik upah murah. Ini kan menurunkan daya beli masyarakat,” kata Mirah.

Untuk itu, lanjut Mirah, Aspek Indonesia mendesak pemerintahan Jokowi lebih serius dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Jangan hanya peduli pada kekuasaan, tapi mengabaikan kesejahteraan rakyatnya.” pungkas Mirah.

Mayoritas harga pangan mulai bergerak turun secara rata-rata nasional per Rabu (6/3/2024) menjelang Ramadan. Kendati begitu, harga beberapa komoditas dilaporkan masih tinggi.

Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rabu (6/3/2024), harga beras medium mulai turun sebesar 1,88 persen menjadi Rp14.060 per kilogram. Namun, harga tersebut masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp10.900-Rp11.800 per kilogram untuk beras medium.

Harga berbagai jenis bawang dilaporkan mulai turun tipis. Harga bawang merah turun 2,12 persen menjadi Rp33.200 per kilogram dan bawang putih bonggol turun 1,12 persen menjadi Rp38.920 per kilogram.

Kemudian, harga berbagai jenis cabai turun signifikan. Harga cabai merah keriting turun sebesar 5,99 persen menjadi Rp58.870 per kilogram dan cabai rawit merah turun 6,45 persen menjadi Rp58.130 per kilogram.

Harga daging sapi murni tercatat turun 5,51 persen menjadi Rp126.980 per kilogram dan daging ayam turun tipis 0,24 persen menjadi Rp37.460 per kilogram.
 

Back to top button