News

Usai Kena Marah, Djarot Tegaskan Murad Ismail Bukan Kader PDIP Lagi

Nasib Gubernur Maluku Murad Ismail di PDI Perjuangan semakin tidak menentu usai dia dipecat dari jabatan Ketua DPD PDIP Maluku. Sebeb awalnya pihak DPP PDIP menyebut Murad sudah tidak lagi menjadi kader partai usai dicopot dari Ketua DPD PDIP Maluku.

Namun kabar pemecatan Murad sebagai kader sempat diklarifikasi oleh Wasekjen DPP PDIP Sadarestuwati atau Restu. Menurutnya, meski dicopot Murad masih berstatus sebagai kader partai.

“Pemecatan sebagai anggota partai belum,” kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP Sadarestuwati atau Restu kepada wartawan, Rabu (10/5/2023).

Dia mengatakan PDIP akan memecat Murad Ismail jika nanti mengikuti jejak istrinya yang berpindah partai politik. Namun sejauh ini Murad masih tercatat sebagai kader PDIP.

Namun nasib soal Murad kembali ditegaskan oleh Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat partai berlambang banteng tersebut mendaftarkan caleg ke KPU. Menurutnya, status Murad saat ini sudah bukan lagi menjadi kader PDIP setelah pencopotan jabatannya sebagai fungsionaris partai di daerah.

“Otomatis dong (bukan kader). Karena istrinya sudah (bukan lagi kader). Supaya kompak, lah, sama istri,” ucap Djarot di kantor KPU, Jakarta Pusat, Kamis (11/6/2023).

Dia menjelaskan bahwa PDIP memiliki aturan khusus soal keanggotaan kader. Dalam aturan itu, satu keluarga atau suami istri harus berada dalam satu partai politik. Dengan aturan tersebut jika salah satu keluar, maka yang lainnya juga harus keluar dari partai.

“Ya, harus keluar. Kan, pilihan itu ya,” kata Djarot.

Djarot sempat mengungkapkan fakta soal kronologi pemecatan Murad Ismail sebagai Ketua DPD PDIP Maluku.

Sebelum memecat, Djarot mewakili DPP PDIP mengundang Murad untuk mengklarifikasi soal kepindahan istrinya ke PAN. Namun saat hadir di kantor DPP PDIP, Murad langsung marah-marah dan emosional dalam proses klarifikasi tersebut.

“Untuk mengklarifikasi begitu beliau dipanggil hadir beliau marah-marah dengan emosi yang sangat tinggi. Intinya itu menolak berbagai macam aturan peraturan partai,” kata Djarot.

Dia bahkan menyebut jika Murad tidak terima dengan aturan yang ada di DPP PDIP soal keharusan satu partai politik di dalam keluarga.

“Beliau marah-marah sambil memukul meja, beliau tidak mau penjelasan dari DPP partai, saya dan pak Komarudin, beliau malah marah-marah,” jelas dia.

Back to top button