News

Gunung Mayon Erupsi, Sekitar 15.000 Warga Filipina Mengungsi

Erupsi gunung berapi Mayon di Filipina telah membuat sekitar 15.000 warga yang berada di dekat lokasi untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Truk-truk bermuatan penduduk desa pada Selasa (13/6/2023) terlihat bergerak meninggalkan kawasan-kawasan dekat gunung. Banyak warga ketakutan melihat lahar panas yang mengalir keluar dari kawahnya dan semburan abu sporadis.

Mengutip Associated Press, Rabu (14/6/2023), hampir 15.000 orang diperkirakan meninggalkan kawasan-kawasan yang berada dalam radius enam kilometer dari kawah Mayon di timur laut Provinsi Albay sejak aktivitas vulkanik meningkat pekan lalu.

“Dengan gunung berapi mulai mengeluarkan lahar pada Minggu (11/6/2023) malam, zona berisiko tinggi di sekitar Mayon dapat diperluas jika letusan berubah menjadi dahsyat,” ungkap Direktur Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina Teresito Bacolcol.

Jika itu terjadi, orang-orang di zona bahaya yang diperluas harus bersiap untuk mengungsi ke tempat penampungan darurat.

Mayon Filipina

“Sudah ada lahar dan hujan abu,” kata Fidela Banzuela, 61, dari sebuah truk angkatan laut yang mengangkut ia, putrinya, cucu-cucunya dan banyak tetangganya, mengungsi. “Jika gunung berapi itu meletus, kita tidak akan melihat apa-apa karena akan sangat gelap.”

Putrinya, Sarah Banzuela, melarikan diri bersama kedua anaknya, termasuk yang berusia dua tahun dan menderita asma. Ia khawatir abu vulkanik yang menghujani desa mereka selama akhir pekan bisa memicu gangguan penyakit anaknya.

Setelah berhari-hari menunjukkan aktivitas yang meningkat, Mayon mulai mengeluarkan lahar pada Minggu malam, yang mengalir perlahan menuruni dua ngarai di lereng tenggaranya, kata pakar gunung berapi pemerintah. Gumpalan abu yang mengangkasa hingga sejauh 100 meter ketika fajar pada Selasa terlihat bergerak ke arah tenggara bersama angin, menuju beberapa desa.

Gunung Mayon yang menjulang setinggi 2.462 meter adalah daya tarik wisata utama di Filipina karena bentuk kerucutnya yang indah tetapi merupakan yang paling aktif dari 24 gunung berapi yang dikenal di negara kepulauan itu. Gunung itu terakhir meletus hebat pada tahun 2018, dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi. Pada tahun 1814, letusan Mayon mengubur desa-desa di dekatnya dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.

Back to top button