News

Elektabilitas Prabowo-Gibran Merosot, Golkar: Harus Kerja Keras

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto enggan menanggapi panjang lebar mengenai merosotnya elektabilitas atau tingkat keterpilihan duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada beberapa survei. Ia hanya menekankan, Koalisi Indonesia Maju (KIM) selaku wadah pengusung Prabowo-Gibran memang harus bekerja keras.

“Pertama kita kerja dulu saja, tadi kita bahas karena pemilu tanggal 14 (Februari 2024), maka kita tentu bersyukur berbagai data arahnya positif tapi kita kerja saja,” kata Airlangga usai rapat perdana Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (9/11/2023).

Dia menjelaskan, keharusan untuk bekerja keras ini sudah disepakati oleh partau politik (parpol) yang mengusung Prabowo-Gibran sebagai bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Diketahui, elektabilitas Prabowo Subianto tercatat mengalami penurunan yang cukup drastis usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia minimal capres-cawapres beberapa waktu lalu. Bahkan elektabilitas Prabowo tak kunjung naik hingga mendaftar capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berdasarkan survei Charta Politika sebelum putusan MK atau pada 13-17 Oktober 2023, elektabilitas Prabowo unggul dibandingkan Ganjar Pranowo secara head to head dengan selisih 9,8 persen, yakni 49,4 persen berbanding 39,6 persen.

Namun, elektabilitas Prabowo justru turun menjadi 44,4 persen berdasarkan survei periode 26-31 Oktober 2023, usai Gibran diumumkan sebagai cawapres pendamping Prabowo setelah adanya putusan MK. Pada periode itu, elektabilitas Prabowo turun sebesar lima persen.

“Sementara periode yang sama, elektabilitas Ganjar yang sudah menggandeng Mahfud MD sebagai cawapresnya justru mengalami peningkatan menjadi 40,8 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya dalam paparannya di kanal Youtube Charta Politika Indonesia, Senin (6/11/2023).

Selisih elektabilitas antara Prabowo dan Ganjar berdasarkan survei terbaru pun menipis kini menjadi 3,6 persen.

Sebagai informasi, Charta Politika juga melakukan simulasi tiga nama berdasarkan dengan elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 36,8 persen menjadi pilihan tertinggi responden. Duet Ganjar-Mahfud unggul atas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 34,7 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,3 persen.

“Secara berpasangan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi pilihan tertinggi, diikuti Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar,” kata Yunarto.

Padahal ebelumnya, elektabilitas Prabowo Subianto sempat konsisten berada di posisi puncak.

Yunarto Wijaya menilai anjloknya elektabilitasnya Prabowo Subianto lantaran dipasangkan dengan Gibran Rakabuming yang merupakan putra sulung dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu, menurut Yunarto,  dilatar belakangi atas putusan MK yang menyetujui batas usia capres-cawapres berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah.

Back to top button