News

Ganjar Diminta Mundur karena Diusung Capres, PDIP Bilang Begini

Dorongan untuk Ganjar Pranowo mundur dari jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah mencuat. Mengingat, Ganjar telah resmi diusung sebagai calon presiden (capres) PDIP dan harus melakukan safari politik. Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno memandang Ganjar tak perlu mundur dari jabatannya.

Dia mengaku memiliki dua alasan terhadap pandangannya ini. Yang pertama, saat ini tahapan pemilu masih belum memasuki masa kampanye. Ia mengatakan safari politik yang dilakukan Ganjar masih didominiasi kegiatan konsolidasi dengan kepengurusan partai di daerah, belum bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Ini baru tahap pemanasan. Melihat jadwal KPU, ini belum musim orang berkampanye. Bacalon yang sudah ngebet berkampanye justru aneh dan akan dipersepsi mencuri start,” ujar Hendra kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Alasan kedua, sambung dia, safari politik yang dilakukan oleh capresnya, dilakukan pada akhir pekan. Sejauh ini, pelaksanaannya sudah cukup baik, tidak menganggu tugas politikus berambut putih sebagai gubernur.

“Soal mundur atau tidak, bisa dicek saja kepada Sekjen (Hasto Kristiyanto). Dalam penilaian saya, sosialisasi yang selama ini dilakukan pada hari-hari libur, sudah baik. Besok Sabtu (6/5/2023), misalnya, ada konsolidasi di Jawa Timur. Pekan lalu di Sulawesi Selatan,” sambungnya.

Dorongan untuk Ganjar meletakkan jabatan gubernurnya pertama kali digaungkan oleh pengamat politik Hendri Satrio atau yang akrab disapa Hensat. Ia memprediksi mantan Wakil Ketua Komisi II DPR itu akan segera mundur dari posisinya sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) pada 1 Juni mendatang.

“Ya kalau tidak (mundur sebagai gubernur) ya bakal repot di dia. Kan waktu bergulir terus. Saya rasa tidak lama ya. Kalau mau ambil bulan Pancasila, itu, kata Bu Mega di bulan Pancasila itu loh,” terang Hensat di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023).

Hensat menyebut pengunduran diri ini tentu berkaitan dengan sosialisasi yang akan dilakukan Ganjar dengan bersafari ke seluruh Indonesia dalam waktu tersisa delapan bulan lagi. “Nah kalau dia masih menjadi Gubernur Jateng kalau enggak salah dia masih (menjabat) sampai November atau Oktober, itu waktunya sudah banyak yang terbuang dan dia tidak bisa kemana-mana,” jelasnya.

Ia meyakini Ganjar adalah sosok yang menjunjung tinggi etika, dan merasa tidak enak kepada masyarakat Jateng bila kinerjanya menurun. “Kecuali memang dia miskin etika, artinya dia cuek saja, walaupun sebagai gubernur dia jalan-jalan terus. Saya yakin Ganjar enggak begitu,” sambungnya.

Jika Ganjar tetap bersosialisasi ketika masih menjabat sebagai Gubernur Jateng, tentu akan membuat rakyat Jateng marah dan justru berbalik menyerang Ganjar, tanpa mendapat dukungan suara dari masyarakat yang ada di Jateng.

Back to top button