Market

Dalam Setahun, Elon Musk Kehilangan Kekayaan Rp3.118 Triliun

Bos Tesla, Elon Musk menjadi orang pertama yang harus kehilangan banyak harta di 2022. Sebab pada tahun lalu Elon Musk sudah kehilangan harta sekitar US$200 miliar atau setara Rp3.118 triliun (asumsi Rp15.591 per dolar AS).

Mengutip dari CNN, saat ini Musk menduduki posisi kedua orang terkaya di duni dengan kekayaan US$137 miliar atau Rp2.136 triliun. Padahal pada November 2021, harta Musk mencapai US$340 miliar atau Rp5.301 triliun.

Dengan catatan ini terbukti, Musk kehilangan hampir US$200 miliar dalam kurun waktu satu tahun. Anjloknya harta Musk sebagian besar akibat anjloknya saham Tesla (TSLA) yang mencapai 66 persen sepanjang 2022.

Selain itu permintaan kendaraan Tesla sepanjang 2022 juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pasalnya Tesla sudah mulai dikepung banyak kompetitor dalam industri kendaraan listrik pada tahun lalu.

Tesla tercatat kehilangan target pertumbuhannya di kawasan China. Sebab mereka harus mengurangi produksi mereka di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Bukti anjloknya permintaan pembelian mobil Tesla ini terlihat pada akhir tahun kemarin. Sebab perusahaan tersebut mengumumkan penjualan untuk mengosongkan stok mereka di gudang.

Bahkan Tesla menawarkan dua potongan harga untuk pembelian unit kendaraan. Bahkan perusahaan siap melakukan pengiriman kendaraan sebelum akhir tahun.

Perusahaan awalnya menawarkan potongan harga per unitnya sebesar US$3.750 atau Rp58 juta. Namun Tesla kemudian menggandakan potongan harga menjadi US$7.500 atau Rp116,9 juta pada dua minggu sebelum 2022 berakhir.

Selain itu, ekspansi bisnis Musk juga ikut mempengaruhi anjloknya harta kekayaannya. Salah satunya akibat Musk yang mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar. langkah itu membuat Musk harus menjual saham Tesla senilai US$23 miliar.

Prilaku Musk di media sosial usai dia membeli Twitter juga semakin tidak jelas. Kicauan Musk di Twitter banyak memancing kemarahan para investor Tesla dan meminta Musk untuk kembali fokus terhadap perusahaan kendaraan listrik tersebut.

Namun kemarahan para investor justru ditanggapi santai Musk. Dia justru mengklaim terus memperhatikan Tesla meski sudah mengambil tanggung jawab untuk Twitter.

Sejak membeli Twitter, Musk telah membuat sangat sedikit tweet di Tesla, sebuah praktik yang membantunya mendapatkan daya tarik di platform.

Dia malah menggunakan Twitter untuk mengumumkan rencana perusahaan media sosial itu, seperti menerapkan tarif berlangganan US$8 per bulan untuk verifikasi centang biru.

Back to top button