Hangout

Daftar Negara dengan Nuklir Terbanyak di Dunia: Totalnya hingga Ribuan

Perang antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022, semakin gila dan sangat mengkhawatirkan. Presiden Rusia Vladimir Putin naik pitam dan mengultimatum Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) jika mereka terus memasok senjata militer ke Ukraina.

Putin memastikan, akan ada bahaya yang serius jika NATO terlibat lebih jauh dalam perang antara negaranya dan Ukraina.

“Mereka (NATO) sekarang mempertimbangkan untuk memberi jet ke Ukraina.” kata Putin di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg pada Jumat (16/6), seperti dikutip CNN.

Jet yang dimaksud adalah pesawat tempur F-16 yang rencananya akan dikirim dari beberapa anggota NATO ke Ukraina.

Sebelum jet tempur itu, beberapa negara anggota sudah sejak awal invasi memasok senjata ke Ukraina.

Amerika Serikat misalnya, telah mengirim rudal Javelin, roket, sistem pertahanan udara patriot, kendaraan lapis baja, hingga tank Abrams ke Ukraina.

Jerman dan negara NATO yang memiliki tank leopard juga ramai-ramai menambah kekuatan senjata ke tentara Ukraina.

Pada April lalu, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan anggota dan sekutu NATO telah mengirim lebih dari 1.500 kendaraan dan 230 tank ke negara yang diinvasi Rusia itu.

Ancaman Vlidimir Putin melawan NATO seorang diri, tentu saja bukan sekadar gertak sambal. Rusia percaya diri mampu merontokkkan senjata perang NATO dengan nuklir miliknya yang terkuat dan terbanyak di dunia.

Data Arms Control Association (AC) 2021 menyebut, total terdapat 13.000 bom di dunia dan 90 persen dikuasai Rusia dan Amerika Serikat.

WorldAtlas mengungkapkan, Rusia merupakan negara dengan jumlah nuklir terbanyak di dunia. Berikut deretan negara dengan nuklir terbanyak:

1. Rusia (6.859 nuklir)

negara dengan nuklir terbanyak, Rusia (6.859 nuklir)
Foto: VOA

Saat ini, Rusia memiliki 6.859 senjata nuklir dengan pembagian 1.600 dikerahkan, 2.750 disimpan, dan 2.500 tidak digunakan. Rusia menempatkan 5.997 hulu ledak nuklir pada Januari 2022.

Pada tahun 1961, Rusia mengembangkan senjata nuklir paling kuat selama era Soviet yang dinamai Tsar Bomba. Saat dilakukan uji coba, ledakan senjata ini terlihat dari kejauhan 1.000 km dan memiliki ketinggian mencapai 67 km.

Walaupun telah menandatangani banyak perjanjian perlucutan senjata, Rusia konon terus bekerja untuk memodernisasi persenjataan nuklir.

Sejarawan melacak akumulasi persenjataan nuklir Rusia yang begitu besar karena keterlibatannya dalam Perang Dingin. Saat Perang Dingin, Rusia melancarkan ratusan tes dan eksperimen pada berbagai senjata atom.

Nuklir Rusia disebut-sebut mampu meluluhlantakkan sebuah negara.

2. Amerika Serikat (5.977 nuklir)

Amerika Serikat (5.977 nuklir)
Foto: Gettyimages

Amerika Serikat negara kedua paling kuat persenjataannya di dunia. Negara adidaya itu memiliki sekitar 5.977, dengan total 4.477 senjata nuklir stok militer dan 1.720 senjata yang pensiun.
Federasi penelitian Amerika Serikat (FAS) memprediksi terdapat 1.750 hulu ledak yang disembunyikan.

Selain itu, AS adalah produsen tenaga nuklir terbesar di dunia yang menyumbang lebih dari 30 persen pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh dunia.

Sejak 1945 ketika AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki selama Perang Dunia II, AS tetap berkomitmen untuk mempertahankan persenjataan yang kuat untuk tujuan pencegahan.

AS meluncurkan program nuklirnya pada 21 Oktober 1939, dan menjadi negara pertama di dunia yang memproduksi senjata nuklir pada 16 Juli 1945.

Negeri Paman Sam itu melakukan 1.054 uji coba nuklir sebelum dan selama Perang Dingin dengan Rusia.

Namun, tidak seperti dalam beberapa dekade terakhir, stok AS telah menurun secara signifikan karena inisiatif perdamaian seperti perjanjian The Strategic Arms Reduction Treaty (START) I dan New START yang ditandatangani antara Washington dan Moskow.

3. China (410 nuklir)

China (410 nuklir)
Foto: The New York Times

Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), sebuah think tank asal Swedia, merilis penelitian, Cina telah meningkatkan kuantitas persenjataan nuklirnya sebanyak 60 hulu ledak selama satu tahun terakhir. Sehingga hingga awal tahun 2023, negeri tirai bambu itu telah memiliki 410 unit hulu ledak nuklir.

“Cina berpotensi memiliki setidaknya rudal balistik antarbenua sama banyaknya dengan Amerika Serikat atau Rusia pada pergantian dekade ini,” kata SIPRI.

Meskipun terus menambah kuantitas senjata nuklir, Pemerintahan Xi Jinping menerapkan kebijakan untuk tidak memakainya, kecuali sebagai tindakan balasan ke negara lain yang menyerang dengan senjata nuklir serupa.

Jumlah senjata nuklir China diprediksi akan berlipat ganda menjadi 700 dalam jangka waktu lima tahun. Rudal nuklir China bisa menjangkau hingga 15.000 km. Kekuatan senjata nuklir China digadang-gadang akan menyaingi AS. China  memang sengaja mengembangkan senjata nuklirnya untuk menggagalkan sistem anti-misil Amerika Serikat.

Mao Zedong meluncurkan program senjata nuklir China pada 1954-55 selama First Taiwan Strait Crisis (Krisis Selat Taiwan Pertama).

Negara itu melakukan uji coba senjata nuklir pertamanya pada 16 Oktober 1964, dan uji coba berlanjut hingga 29 Juli 1996.

4. Prancis (290 nuklir)

2982 - inilah.com
Foto: RLS

Prancis memiliki total 290 hulu ledak senjata nuklir. Sekitar 210 senjata nuklir dan 4 kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir diuji coba di Sahara dan Pacific Atolls.

Negara ini sudah membuat senjata nuklir sejak tahun 1950-an sebagai upaya memulihkan paritas politik dan militer dengan relasi.

Prancis juga merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Meski nuklirnya bukan bagian dari struktur komando militer terpadu aliansi tersebut, namun Prancis dapat menggunakannya jika ada ancaman.

Prancis secara tradisional mengejar program pertahanan independen, termasuk mempertahankan salah satu armada lintas udara terbesar di Eropa dan mengoperasikan armada kapal selam rudal balistiknya sendiri yang berfungsi sebagai platform pengiriman untuk hulu ledak buatan Prancis.

Pada 13 Februari 1960, Prancis menjadi negara keempat yang melakukan uji coba senjata nuklir yang telah dikembangkan secara mandiri oleh Prancis pada masa pemerintahan Charles de Gaulle.

5. Inggris Raya (225 nuklir)

Inggris Raya (225 nuklir) negara dengan nuklir terbanyak
Foto: Forces.net

Inggris Raya memiliki stok senjata nuklir sebanyak 225 unit, yang terdiri dari 180 untuk stok militer dan 45 lainnya senjata yang sudah dipensiunkan. Inggris Raya menjadi salah satu dari lima negara yang memiliki kemampuan senjata nuklir dan telah menandatangani Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir.

Inggris meluncurkan program senjata nuklirnya pada 10 April 1940, dan uji coba nuklir pertama dilakukan pada 3 Oktober 1952, sedangkan yang terakhir pada 26 November 1991.

Pemerintah Inggris telah mengurangi cadangan nuklirnya secara bertahap sejak 1998 dengan alasan peningkatan keamanan global.

Kementerian Pertahanan juga menyatakan, Inggris tidak menghadapi ancaman langsung dari negara lain yang memiliki senjata. Namun, ancaman langsung baru-baru ini dari Moskow dapat menyebabkan Inggris mengevaluasi kembali kebijakannya mengenai senjata nuklir.

6. Pakistan (165 nuklir)

Pakistan (165 nuklir)
Foto: Gettyimages

Pakistan memiliki 165 senjata nuklir. Senjata hulu ledak Pakistan mencakup rudal jarak jauh dan pesawat untuk misi strategis. Selain itu, ada pula beberapa sistem senjata berkemampuan nuklir jarak pendek dengan hasil lebih rendah untuk melawan ancaman militer di bawah permukaan laut.

Meskipun ada seruan dari dalam dan luar Pakistan untuk mengurangi persediaannya dan menandatangani perjanjian non-proliferasi, ibu kota Islamabad menolak melakukannya karena masalah keamanan regional.

Bahkan, beberapa tahun terakhir, Pakistan telah berhasil menguji beberapa rudal jarak jauh yang mampu membawa hulu ledak nuklir.

Meskipun Pakistan bukan kekuatan nuklir besar seperti Rusia atau AS, Pakistan tetap menjadi anggota penting komunitas internasional dalam hal kemampuannya untuk mengancam perdamaian dan stabilitas global melalui persenjataan nuklirnya.

7. India (160 nuklir)

India (160 )
Foto: Gettyimages

India diperkirakan memiliki hingga 160 hulu ledak nuklir.

India  menjadi bagian dari Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) atau Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, tetapi belum menandatanganinya. Akibatnya, India tidak tunduk pada perjanjian internasional tentang pengendalian senjata nuklir.

Meskipun demikian, India telah berkomitmen menjaga perdamaian dengan tidak berpartisipasi dalam perlombaan senjata dan sebagai gantinya bekerja menuju inisiatif perlucutan senjata.

Perkembangan terbaru dalam ambisi senjata nuklir India adalah partisipasinya dalam menciptakan program verifikasi Kemitraan Internasional untuk Perlucutan Nuklir. Program itu bertujuan untuk mengembangkan metode guna memverifikasi komitmen pengurangan senjata antar negara.

8. Israel (90 nuklir)

Israel (90 )
Foto: Istockphoto

Israel merahasiakan program pengembangan senjata nuklirnya dan baru mengakuinya secara terbuka pada 2019.

Israel diperkirakan memiliki 90 hulu ledak, menjadikannya satu-satunya tenaga nuklir di Timur Tengah.

Selain itu, Israel tidak menandatangani perjanjian NPT dan menolak untuk mengizinkan inspeksi internasional atau verifikasi fasilitas nuklirnya.

Israel adalah salah satu negara paling kuat di dunia. Program senjata atomnya yang canggih memberinya keuntungan dibandingkan negara-negara lain di kawasan itu. Persenjataan  itu juga membuat Israel lebih kuat mencegah perlawanan negara di sekitarnya.

Status Israel sebagai negara pemilik senjata nuklir memiliki implikasi signifikan bagi keamanan dan stabilitas kawasan di Timur Tengah.

9. Korea Utara (20 nuklir)

Korea Utara (20 )
Foto: BBC

Korea Utara dianggap sebagai salah satu negara paling terisolasi di dunia. Meski begitu, Korut  yang mendapat dari sanksi ekonomi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menjadi negara dengan kekuatan nuklir. Korut diperkirakan memiliki 10-20 hulu ledak nuklir.

Korut bahkan disebut-sebut tengah mengembangkan senjata pemusnah massal. Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai senjata pemusnah massal itu,  tapi telah menimbulkan masalah keamanan utama bagi tetangganya Jepang, Korea Selatan, dan China, serta seluruh dunia.

Selain itu, sikap Korea Utara yang tidak dapat diprediksi terhadap diplomasi internasional, memunculkan kekhawatiran, mereka akan menggunakan senjata nuklir atau bahkan menjualnya kepada aktor non-negara.

Apalagi ketegangan tinggi di Semenanjung Korea dan tidak ada solusi segera,  membuat status nuklir Korea Utara tetap genting dan berbahaya.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button