News

Buat Terang Perkara, KPK Tidak Bisa Hanya Sekali Periksa Kepala Bapanas


Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Universitas Mulawarman (Unmul), Herdiansyah Hamzah alias Castro menilai penting bagi tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk kembali memeriksa Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.

Hal ini guna membuat terang perkara kasus dugaan utak atik jabatan eselon di Kementerian Pertanian (kementan).

“Tidak bisa hanya dengan sekali pemeriksaan. Karena itu penting untuk pemeriksaan lanjutan,” kata Castro saat dihubungi Inilah.com, Senin (12/2/2024).

Menurut Castro, pemeriksaan lanjutan terhadap Arief penting untuk dilakukan mengingat pernyataan KPK yang mengungkap ada keterlibatan Arief bersama mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam perkara di Kementan.

“Untuk menggali banyak hal agar perkara yang menyeruak ke publik semakin terang benderang,” kata Casto.

Sebelumnya, Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri membenarkan adanya campur tangan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo dalam menentukan orang-orang yang menduduki jabatan eselon I di Kementerian Pertanian. Praktik ini, ia lakukan bersama mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

“Iya utak-atik jabatan aja. Dia ikut menentukan bersama (SYL),” ujar Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada Inilah.com, di Gedung Merah Putih KPK K4, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).

Selain itu, Ali tak menampik, bahwa dalam pengembangan perkara, ditemukan adanya dugaan setoran dari sejumlah pihak kepada Arief.

“Ketika dia (Arief) ikut, ada setoran-setoran. Bukti-buktinya lagi dikejar,” tutur Ali.

Ali menambahkan, penyidik sejauh ini sudah mengantongi beberapa bukti soal adanya setoran itu. Pengembangan perkara, sambung Ali, juga akan menyasar pada pejabat eselon I Kementan yang kedapatan ikut menyetorkan sejumlah uang.

“Ada pihak-pihak lain yang turut andil mengotak-atik PNS Eselon I menduduki jabatan. Pada gilirannya setelah menduduki jabatan, kemudian menyetorkan uang,” sambung Ali.

Sementara Arief saat menjalani pemeriksaan KPK, Jumat (2/2/2024), membantah dirinya pernah memberikan uang kepada Syahrul Yasin Limpo.

“Nggak, saya kan menjadi kepala badan pangan nasional  21 Februari 2022.  Sebenarnya, Badan Pangan Nasional merupakan institusi terpisah dengan Kementerian Pertanian,” kata Arief.

Ketika ditanyakan lagi, Arief kembali membantah adanya transaksi dengan SYL.”Insyaallah Nggak. Insya Allah. Terimakasih,” kata Arief.

Back to top button