Market

Beli Pertalite Maksimal 120 Liter/Hari, Pengamat: Pertamina Panik

Pengamat Energi UI Iwa Garniwa mengkritik rencana  PT Pertamina (Persero) membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Harganya sudah naik kok dibatasi.

Kata dia, pembatasan pembelian Pertalite bukan penyelesaian masalah terkait penyaluran subsidi BBM yang selalu disebut pemerintah salah sasaran selama ini. “Saya kira lebih kepada kepanikan. Dan, saya kira sangatlah tidak bijak. Harga Pertalite kan sudah dinaikkan jadi Rp10 ribu per liter,” tegas Iwa, Jakarta, Senin (19/9/2022).

Seharusnya, kata dia, Pertamina tetap melayani kebutuhan masyarakat tanpa ada batas-batasan untuk beli Pertalite. Kebijakan tersebut selalu dijadikan pertimbangan bagi Pertamina untuk menjaga stok Pertalite. Lantaran, konsumsi Pertalite yang trennya selalu naik. Kalau naik maka berdampak kepada bengkaknya anggaran subsidi dan kompensasi energi.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat, hingga Agustus konsumsi pertalite hampir 80% dari kuota sebesar 23 juta kilo liter (KL). “Mungkin karena konsumsi BBM subsidi masih terus meningkat, agar turun makanya dibatasi pembeliannya,” ucapnya.

Iwa meminta Pertamina untuk menyampaikan alasan yang terbuka dan jelas kepada publik terkait pembatasan pembelian Pertalite. “Pertamina harus jujur sebetulnya masalahnya kenapa, setelah dinaikkan masih dibatasi pertalite. Ini akan menjadi bumerang bagi mereka karena ada ketidakpercayaan masyarakat, kalau tidak diklarifikasi hal ini,” kata Iwa.

Dari keterangan Pertamina sendiri menyebut pengendalian pembelian pertalite bersifat sementara untuk uji coba sistem subsidi tepat. Perusahaan pelat merah itu sudah melakukan uji coba pengendalian volume pembelian sejak awal September ini.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting membenarkan adanya rencana pembatasan pembelian BBM jenis Pertalite. di mana, setiap kendaraan roda empat pribadi yang beli Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dicatat pelat nomornya. Selain itu, Pertamina membatasi pembelian Pertalite tiap kendaraan roda empat pribadi sebanyak 120 liter per hari.

“Kami sedang melakukan uji coba sistem dan infrastruktur. Pengendalian volume BBM subsidi jenis Pertalite untuk kendaraan roda empat ke atas,” kata Irto.

Masih kata Irto, kendaraan yang beli Pertalite di SPBU harus sudah terdaftar di MyPertamina, serta bisa menunjukkan QR code saat transaksi. Bagi yang belum terdaftar, dicatat nomor polisinya untuk kemudian dimasukkan ke data MyPertamina. Nantinya, setiap pompa bensin akan otomatis terkunci jika satu kendaraan sudah mengisi lebih dari 120 liter pertalite per hari.

Back to top button