News

Pertemuan Anies dan Emil Salim Diharapkan Dorong Wujudkan Pemilu Beretika dan Demokratis


Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Sudirman Said berharap pertemuan ekonom senior Emil Salim dan Capres nomor urut 1, Anies Baswedan makin mendorong semangat seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan pesta demokrasi yang beretika, demokratis, jujur dan adil serta bermartabat.

Mungkin anda suka

“Demokrasi di Indonesia dipantau oleh dunia karena posisi penting bangsa ini sebagai penduduk muslim terbesar di dunia. Ini langkah penting bila kita semua ingin kembali menegakkan nilai-nilai luhur berbangsa sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945,” ujar Sudirman dalam keterangannya, diterima di Jakarta, Senin (29/1/2023).

Dia menilai, pemikiran dan pengalaman Emil sangat diperlukan dalam membangun bangsa ke depan.

“Pak Anies sangat menghormati ketokohan, pemikiran, dan kepakaran Prof. Emil baik di bidang ekonomi maupun lingkungan hidup. Tentu diskusi tentang kebangsaan dan etika berpolitik Emil dan Pak Anies ini sangat bermanfaat untuk Indonesia ke depan.” Katanya.

Sudirman menyampaikan Anies sebagai tokoh muda tentu berharap agar dapat bertukar pikiran dan mendapatkan nasihat darri Emil Salim. Terlebih berbagai wejangan dari Emil Salim makin mematangkan kesiapan pasangan AMIN jika mendapat mandat dari rakyat untuk memimpin Tanah Air dalam mewujudkan Indonesia adil makmur untuk semua.

Sebelumnya, Anies mengunjungi kediaman ekonom senior Emil Salim. Anies mengaku dapat banyak pesan salah satunya membereskan soal ketimpangan.

“Tadi dialognya dua arah dan pesan pesan Pak Emil terkait masalah lingkungan masalah ketimpangan itu menjadi pesan yang akan saya bawa ke depan,” kata Anies di kediaman Emil, Jalan Taman Patra Raya Nomor 14, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Minggu malam, (28/1/2024).

Anies membeberkan bahwa pertemuan empat matanya dengan Emil banyak membicarakan soal tempat-tempat yang tertinggal, termasuk soal indeks pembangunan manusia yang timpang di Indonesia. Selain itu, keduanya juga membahas soal bagaimana cara menangani krisis ekologi hingga bonus demografi.
 

Back to top button