News

Bagikan 10 Juta Bendera, Mendagri Ajak Masyarakat Merawat Kebangsaan dan Nasionalisme

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak masyarakat untuk senantiasa merawat kebangsaan dan memperkuat nasionalisme. Mendagri juga mengajak masyarakat untuk bersyukur lantaran Indonesia memiliki rasa persatuan yang kuat.

“Bagi saya jika melihat Indonesia, nikmat Allah yang terbesar bagi bangsa ini, bukan sumber daya alam, bukan sumber daya manusia, tapi modal terpentingnya adalah 78 tahun kita masih tetap menjadi satu bangsa yang bersatu,” ujar Tito saat memberikan sambutan pada puncak acara Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Lapangan Hitam, Kawasan Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan, Jumat (11/8/2023).

Bila dibandingkan dengan sejumlah negara besar di dunia, kondisi Indonesia merupakan hal yang patut disyukuri. Sebab, sejumlah negara besar terpecah dan bubar lantaran kurangnya persatuan. Dia merujuk pada negara Yugoslavia dan Uni Soviet.

“Nah Indonesia dari tahun 1945 sampai hari ini masih tetap berdiri sebagai satu bangsa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Itulah sebetulnya yang harus kita syukuri dan modal terpenting bangsa Indonesia untuk maju,” tambahnya.

Tito menambahkan, gerakan pembagian 10 juta bendera Merah Putih menjadi salah satu upaya merawat kesatuan dan nasionalisme. “Bendera sepertinya sederhana hanya sekadar kain. Tapi ini adalah nation pride, kebanggaan bangsa yang membuat kita bersatu,” kata Tito pula.

Itu sebabnya, penguatan nasionalisme bisa dilakukan melalui pengibaran merah putih. Bendera menjadi salah satu simbol persatuan dan kebanggaan Indonesia.

“Itu adalah simbol kita bersatu. Oleh karena itulah dari Kemendagri dan didukung oleh teman-teman semua, kita menggelorakan pembagian bendera untuk merawat persatuan dan kesatuan kita, nasionalisme kita, bahwa kita adalah satu bangsa, dan harus kita jaga,” tambah Tito.

Lebih lanjut, Mendagri menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak. Acara ini diharapkan mampu mendorong masyarakat luas untuk mengenal budaya di Kabupaten Bulukumba, terutama budaya kapal pinisi.

“Kita tahu bahwa Bulukumba tempat lahirnya, dibangunnya pinisi yang sudah turun temurun ribuan tahun dan itu menunjukkan bahwa warga Bulukumba, masyarakat Bulukumba adalah masyarakat petarung karena berani dengan kapal itu mengarungi dunia. Nah kita harapkan juga kita semua menjadi bangsa petarung, kita meniru tradisi masyarakat Bulukumba,” tambahnya.

Lebih dari 13 Juta Bendera

Sementara itu, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar melaporkan, sejak sebulan terakhir sudah dibagikan lebih dari 11 juta bendera ke seluruh Indonesia.

“Warga di Bulukumba ini tak lebih dari 450 ribu orang, tetapi setiap rumah bisa pasang lebih dari dua bendera. Bahkan di kampung kampung yang tak ada orangnya, juga ada bendera. Saya menduga lebih dari 2 juta bendera yang berkibar di Bulukumba. Artinya lebih banyak benderanya daripada warganya. Luar biasa kesetiaan warga Bulukumba terhadap Indonesia,” kata Bahtiar.

Karena itu Bahtiar menduga, jumlah bendera yang dikibarkan sudah lebih dari 13 juta. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah sampai 31 Agustus 2023 nanti.

Tahun lalu, program ini berhasil membagikan lebih dari 12 juta dan mendapat rekor MURI dunia.

“Dalam sejarahnya, dari 200 negara di dunia belum ada satu negara pun yang membagi bendera sebanyak yang kita lakukan. Itu sebabnya gerakaan ini masuk rekor MURI dunia. Dan itu dilakukan di bawah bimbingan Pak Menteri Tito Karnavian,” terang Bahtiar.

Bahtiar juga menjelaskan, pelaksanaan kegiatan ini sekaligus dirangkaikan dengan dua agenda lainnya. Kunjungan ke Suku Kajang di wilayah adat Ammatoa, dan peninjauan sentra pembuatan kapal pinisi. Hal ini sebagai upaya mengenalkan kembali budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Bulukumba.

“Rupanya warga negara kita di belahan lain Indonesia belum tahu kalau pinisi yang kita naiki di pulau-pulau lain itu dibuatnya di Bulukumba. Makanya saya ajak dari seluruh Indonesia, karena selama ini dari SD kita belajar bahwa ada pinisi dan dibuatnya di sini,” tandas Bahtiar.

Hadir pada acara ini sejumlah perwakilan duta besar negara sahabat, Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat Zudan Arif Fakrulloh. Selain itu hadir pula Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bulukumba.

Back to top button