Market

Program Bagi-bagi Bahan Pangan Diperpanjang, Pilpres 2024 Rasa Beras

Diduga kuat ada kaitannya dengan Pilpres 2024 yang digelar pada bulan Februari. Program bantuan pangan beras 10 kilogram per bulan, diperpanjang hingga Maret 2024.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menyapa warga Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023). “Pada April Mei Juni kita berikan (bantuan pangan beras) 10 kg 10 kg 10 kg, sudah diterima? Kemudian September Oktober November, 10 kg 10 kg 10 kg, sudah diterima? Benar? Kemudian kita tambahin lagi yang Desember sekali, setuju? (Jadi) tambah Desember 10 kg lagi,” kata Jokowi.

“Dan nanti di Januari Februari Maret (2024) akan ditambah lagi 10 kg 10 kg 10 kg, setuju tidak? Kita berdoa bersama-sama agar tahun depan APBN kita baik, anggaran kita baik. Sehingga nantinya (bantuan) ini bisa berlanjut setelah Januari-Februari dan Maret (2024),” imbuh Jokowi.

Sementara, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi yang mendampingi Presiden Jokowi, menuturkan, Bapanas bersama Perum Bulog, senantiasa fokus kepada penguatan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dipergunakan untuk bantuan pangan beras tersebut.

“Bulog ini ditugaskan menyiapkan beras kualitas medium, tapi yang disalurkan sebagai bantuan pangan beras adalah beras kualitas premium. Total KPM (Keluarga Penerima Manfaat) se-Indonesia 21,5 juta untuk tahun ini, tapi tahun depan nambah menjadi 22 juta. Kalau ada saudara atau tetangga yang belum termasuk, bisa dilaporkan ke RT/RW, karena data KPM ini selalu kita mutakhirkan,” papar Arief.

“Kami bahu-membahu dengan Bulog terus menguatkan stok CBP, baik yang bersumber dari produksi dalam negeri maupun pengadaan dari luar. Kalkulasi kebutuhan untuk bantuan pangan beras tahun depan, itu 660.122 kg untuk selama 3 bulan. Jumlah penerima bantuan pangan beras tahun depan sampai 22.004.077 KPM,” jelas Arief.

Kegiatan penyaluran bantuan pangan beras di Purwakarta, ditinjau langsung Jokowi. dibagikan kepada 996 keluarga penerima manfaat (KPM) dari Kecamatan Jatiluhur dan Purwakarta.

Hingga 7 November 2023, realisasi penyaluran bantuan pangan beras di Provinsi Jawa Barat mencapai 97.913.710 kg. Atau 76,10 persen dari total alokasi 128.670.720 kg.

Selanjutnya realisasi bantuan pangan beras secara nasional per 7 November, mencapai 73,38 persen. Atau sebanyal 467.518.860 kg dari total 637.121.310 kg. Ini masih akan terus dilanjutkan sampai Desember.

Dalam kegiatan ini, hadir Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, Deputi bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, dan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.

Sebelumnya, pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansah mempertanyakan program bagi-bagi barang menjelang Pemilu 2024. Sulit menutup syak wasangka bahwa program itu nihil kepentingan politik.

“Misalnya saja, BLT El Nino jelas enggak pas nomenklaturnya. El Ninonya sudah habis, karena masuk penghujan. Politisasinya kencang sekali,” ungkap Trubus.

Dan, Gibran Rakabuming yang putra sulung Presiden Jokowi, menjadi cawapresnya Prabowo Subianto. Sehingga, wajar bila publik mencium aroma politik di balik program bagi-bagi ini.

“Lebih baik, anggarannya digunakan untuk program padat karya. Misalnya, pembuatan gorong-gorong menjelang musim hujan. Atau membangun industri di daerah. Kan lebih bermutu,” papar Trubus.

“Atau bantuan itu fokus untuk kekeringan di Papua, pemberantasan stunting, beasiswa pendidikan bagi masyarakat yang tak mampu, atau kemudahan UMKM untuk melebarkan usaha,” imbuh Trubus.

Back to top button