Market

Investasi 2023 Jateng Naik 12 Persen Jadi Rp77 Triliun, Serap 280 Ribu Pekerja


Kabar gembira dicatatkan sektor investasi di Jawa Tengah. Selama 2023, investasi naik 12,59 persen, dari Rp68,41 triliun di 2022 menjadi Rp77, 02 triliun pada 2023. Dan, tenaga kerja terserap 280.643 orang.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, dikutip dari InilahJateng, Sabtu (27/1/2024). Pernyataan itu mengacu kepada Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Tahun 2023.

Ia mengatakan, berdasarkan catatan tersebut, pemodal dalam negeri mendominasi. Di mana, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp32,98 triliun, sementara sektor UMKM mencatatkan Rp20,9 triliun. Sedangkan, Penanaman modal asing (PMA) mencatatkan Rp23,14 triliun.

“Ada kenaikan signifikan, yang naik adalah PMDN dan UMKM. Kemudian untuk PMA ada penurunan, meskipun sebetulnya Jateng jadi provinsi favorit padat karya,” kata Sakina di ruang integritas, Kantor DPMPTSP Jateng, Jumat (26/1/2024).

Sakina mengatakan, Jateng menjadi daerah yang diminati oleh pemodal karena beberapa hal. Di antaranya, aksesibilitas, ketersediaan tenaga kerja dan upah yang kompetitif. Adapun, sektor investasi yang paling diminati PMA adalah industri padat karya, seperti barang dari kulit dan alas kaki, industri mesin, elektronik, alat kedokteran dan industri tekstil.

Sementara, untuk PMDN, sektor transportasi, gudang, telekomunikasi, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, paling diminati.

Hal lain yang menggembirakan, bebernya, jumlah proyek investasi yang mencapai 122,3 persen. Pada 2022 total proyek PMA dan PMDN hanya 19.374 unit, sedangkan pada 2023 mencapai 43.080 unit.

“Penyerapan tenaga kerja sangat signifikan. Kami menyampaikan, PMA itu menyerap banyak tenaga kerja. Seperti aparel, tekstil, pakaian, garmen naik signifikan. Jumlahnya, menjadi 280.643 orang dari sebelumnya (2022) sebanyak 215.775 orang,” pungkas Sakina.

 

Back to top button