News

Anies Sepakat dengan Sivitas Akademika UGM, Akui Demokrasi Merosot


Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan merespons pernyataan Wakil Rektor UGM Arie Sujito yang menyebut demokrasi di Indonesia makin memburuk.

Dia pun menyoroti kebebasan berbicara yang menurun dalam beberapa tahun terakhir. “Kekhawatiran, pemeriksaan kepada orang-orang yang mengkritik, itu terjadi,” kata Anies di Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).

Kemudian, menurut Anies indikator yang kedua dapat dilihat tidak ada oposisi yang bisa hidup atau bertahan lama, karena mendapatkan tekanan yang luar biasa hingga akhirnya memilih bergabung dengan pemerintahan.

“Jadi sebenarnya oposisi itu dikasih ruang saja karena dia menjadi penyeimbang baik untuk semua. tapi kalay oposisi di tekan tekan itu enggak ada yang tahan tuh,” ujar Anies.

Ia pun menjelaskan, sederhananya demokrasi memiliki tiga komponen. Yaitu, pemilihan yang adil dan jujur, kebebasan berbicara dan oposisi yang diberikan ruang berbicara. “Jadi saya melihat pada tiga kriteria itu demokrasi kita harus banyak koreksinya untuk bisa menjadi demokrasi yang baik,” jelasnya.

Sebelumnya, sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar aksi bertajuk “Kampus Menggugat: Tegakkan Etika & Konstitusi, Perkuat Demokrasi” pada Selasa (12/3/2024). Acara tersebut digelar di Balairung UGM.

Wakil Rektor UGM Arie Sujito menyatakan deklarasi tersebut merupakan bentuk keresahan para akademisi. Menurutnya, para akademisi dan intelektual memiliki tanggung jawab moral. Ia mengatakan demokrasi di Indonesia saat ini tak makin membaik tapi malah makin memburuk.

“Tapi kenyataan yang terlihat demokrasi tidak makin membaik, tapi semakin memburuk itu terlihat dari kecenderungan praktik-praktik oligarki, praktik korupsi, dan praktik nepotisme,” kata Arie dalam gerakan Kampus Menggugat yang berlangsung di Balairung, UGM, Selasa (12/3/2024).

Back to top button