News

Andika Tak Bantah Pertemuan Prabowo-Hendropriyono Bahas Intelijen Pilpres


Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa tidak membantah bahwa pertemuan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan mertuanya, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono, membahas soal penggunaan bantuan intelijen dalam memenangkan Pilpres 2024.

Menurutnya, ini menjadi satu langkah yang biasa terjadi di setiap kubu untuk dapat meraih kemenangan. Andika mengatakan, memasng sudah aturan mainnya, bila masing-masing kubu menarik sosok yang kuat untuk menambah dukungan dalam kontestasi.

“Ya menurut saya itu hal yang biasa itu setiap orang berusaha untuk menarik individu tertentu maupun voters masyarakat,” kata Andika saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (8/12/2023).

Andika menjelaskan jika dalam kubunya pun juga melakukan tindakan serupa, menarik sosok-sosok yang kuat untuk merapat dalam barisan pendukung.

Ia pun menyinggung keberhasilan kubunya menarik ulama kharismatik asal Banten, Abuya Muhtadi masuk ke struktur TPN Ganjar-Mahfud beberapa waktu lalu. “Enggak kata menyerah lah, sehingga akhirnya beliau datang ke TPN untuk menyatakan dukungan itu,” ujarnya.

Diketahui, pertemuan antara capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dengan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono yang berlangsung pada Selasa (5/12/2023), masih menyisakan tanda tanya besar di benak publik.

Pasalnya saat itu Prabowo memang dijadwalkan berkampanye tapi memilih untuk berkantor di Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Pilihan Prabowo untuk berkantor di Kemenhan ini rupanya bukan tanpa alasan. Sebab Prabowo sudah janjian dengan Hendropriyono yang sering disebut olehnya sebagai Komandan.

Prabowo menerima tamu pentingnya tersebut di ruang kerja pribadinya di Kemenhan. Pertemuan itu juga dilakukan secara tertutup. Prabowo, dalam unggahan di akun Instagram resmi Kementerian Pertahanan RI @kemhanri, menyebut kunjungan itu sebatas silaturahmi.

“Pertemuan antara senior dan junior di masa (keduanya) menjadi prajurit TNI AD itu berlangsung akrab, dan keduanya berdiskusi seputar perkembangan situasi saat ini, khususnya bidang pertahanan,” demikian Kemhan RI dalam unggahannya.
 

Back to top button