Ganjar Pranowo, calon presiden (capres) nomor urut 3, mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumar, 26 Januari 2024.
Tepatnya, Gajar mengunjungi Ruteng, Kabupaten Manggarai untuk menggelar kampanye akbar di Stadion Golo Dukal.
Tiba di NTT, Ganjar disambut dengan tarian adat Manggarai, Tari Kapu dan dipakaikan selendang dan topi Songke Manggarai sebelum kemudian dijadwalkan berdialog bersama Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat.
Nusa Tenggara Timur (NTT) memang adalah salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan adat dan budaya.
Selain tari-tarian dan pakaian adat yang dihadirkan untuk menjamu capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, NTT juga memiliki banyak jenis senjata adat yang merupakan bagian kekayaan daerah.
Senjata Tradisional dari NTT
Masyarakat NTT sangat menjaga kekayaan budaya yang diwariskan oleh nenek moyangnya, termasuk juga salah satunya senjata tradisional.
Senjata adat NTT sangat beragam dan unik bentuknya. Beberapa senjata pun masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau bahkan dianggap keramat oleh masyarakat NTT.
Berikut adalah beberapa senjata tradisional khas NTT yang masih dilestarikan hingga hari ini:
1. Surik atau Sundu
Surik atau yang biasa juga disebut Sundu adalah senjata adat NTT yang masih digunakan hingga saat ini bahkan dianggap senjata keramat oleh masyarakat setempat.
Sundu adalah senjata seperti keris. Bilah Sundu melengkung namun tidak berkelok seperti keris Jawa.
Surik atau Sundu terbuat dari logam yang kemudian diukir dengan motif khas Nusa Tenggara Timur. Masyarakat NTT secara umum menilai sundu adalah senjata bertuah yang ditinggali oleh roh leluhur.
Masyarakat NTT pun percaya, tidak sembarang orang yang dapat menggunakan Sundu.
Bahkan, pengguna sundu harus mengucap mantra dan melakukan upacara adat terlebih dahulu untuk menggunakan senjata ini.
2. Tombak
Tombak adalah senjata tradisional suku Lamaholot, Flores Timur. Senjata ini kerap digunakan masyarakat setempat untuk berburu ikan hiu atau ikan paus.
Mata Tombak Lamaholot terbuat dari bahan besi beton atau batangan besi.
Sedangkan batangannya terbuat dari balok lontar atau kayu yang tumbuh di Flores Timur bernama Kukung.
Hingga saat ini Tombak Lamaholot masih digunakan dalam keseharian masyarakat Lamaholot.
3. Panahan
Senjata adat NTT yang populer lainnya adalah panahan. Senjata ini umumnya digunakan oleh masyarakat NTT di Flores.
Ada dua jenis senjata panahan yang ada di NTT, yakni Wuhu Amet dan Rama. Wuhu Amet berasal dari Lamaholot, sementara Rama berasal dari Desa Belu.
Kedua senjata ini memiliki berbagai macam ukuran dengan fungsi yang beragam mulai dari berburu hingga menjaga keamanan ladang.
Sesekali senjata ini juga digunakan untuk melumpuhkan musuh dengan cara melumuri mata panahnya menggunakan racun.
4. Dopi
Dopi adalah senjata tradisional khas NTT yang berbentuk perisai dan banyak ditemui di Desa Lamahala.
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat Dopi umumnya adalah kayu kojo kaderu.
Namun di daerah Lewokeluok, mereka membuat Dopi dengan kayu kajo rita, karena jenis kayu itulah yang banyak tumbuh di hutan Lewokeluok.
5. Klewang
Klewang adalah senjata adat NTT yang berfungsi untuk berkelahi dan membela diri dari serangan musuh.
Selain tersebar di suku-suku Nusa Tenggara Timur, senjata ini juga tersebar di seluruh pulau Timor.
Klewang dibuat dengan besi baja, gagangnya terbuat dari kayu dengan motif dan ukiran yang beraneka ragam.
Sementara sarungnya dibuat dari berbagai macam bahan seperti kayu, besi pipih, maupun seng.
Ada beberapa jenis Kelewang yang tersebar di masyarakat NTT, di antaranya Kelewang Surik Samara, Kelewang Surik Naruk, dan Kelewang masa kolonial Belanda yang telah berusia lebih dari 250 tahun.
.
.
Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.
