News

Meski Terdeteksi di Singapura, Mutasi Varian Delta Bukan Hal Baru

Tim Koordinator Relawan Satgas COVID-19 Muhammad Fajri Adda’i menilai mutasi varian Delta Indonesia terdeteksi di Singapura adalah bukan hal yang aneh.

“Bukan sesuatu yang aneh, itu kan varian Delta saja,” ujarnya kepada Inilah.com.

Mungkin anda suka

Diketahui, sebagian besar mutasi varian Delta yang beredar di Indonesia ialah AY.23 dan varian ini ternyata juga mendominasi di Singapura. Namun mengapa virus itu dapat terdeteksi di Singapura?

Fajri yang juga pengamat kesehatan itu menjelaskan sangat dimungkinkan penyebarannya melalui orang-orang Indonesia yang ke Singapura. Karena varian itu sudah menyerang Indonesia pada Juli 2021 lalu.

“Penyebarannya kan kemarin di India dulu meledak, kemudan Indonesia juga meledak, baru Singapura,” katanya.

Sehingga perkiraan munculnya virus yang sama dengan Indonesia di Singapura adalah bisa dibawa oleh orang Indonesia ke negara singa tersebut, atau bisa juga dibawa oleh orang India yang datang ke Singapura. Karena pertama kalinya ditemukan di negara India.

Namun dirinya memberikan keyakinan kepada masyarakat untuk tenang. Karena meledaknya varian itu di Indonesia sudah terjadi pada Juli 2021 lalu. “Kita sudah lewati gelombang itu,” jelasnya.

Meski begitu dirinya tetap mengingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Bagaimana pun, varian Delta ini berbahaya karena penularannya lebih cepat.

Ini sudah terbukti 70 persen jika dibandingkan dengan varia Alfa dan sebelumnya. Sehingga lonjakan kasus kemunginan akan terjadi jika tidak ada penerapan prokes.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan saat ini ada 60 turunan varian Delta dan 22 di antaranya teridentifikasi ada di Indonesia. Dari varian Delta yang tersebar, mirip dengan varian yang ada di Singapura.

Meski sudah ada 22 turunan varian Delta, Kemenkes memastikan belum ditemukan adanya varian Delta Plus AY.4.2 yang ada di Singapura tersebut di Indonesia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button