Market

Menang Pilpres 2024, Cak Imin Bakal Setop Tambang Ugal-ugalan Perusak Lingkungan


Ternyata, calon presiden (capres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin punya concern tinggi terhadap lingkungan. Dia ingin tutup tambang emas Tumpang Pitu di Banyuwangi, Jawa Timur, karena merusak lingkungan. Jika menang dalam pilpres 2024.

Cak imin merasa miris dengan praktik penambangan emas Tumpang Pitu yang digarap PT Bumi Suksesindo itu. “Saya dengar ada eksplorasi dan eksploitasi. Selalu pembangunan tidak disiplin di dalam proses eksploitasi dan eksplorasi. Ini tidak boleh diteruskan, dan harus kita lakukan perubahan,” kata Cak Imin saat berada di Banyuwangi, dikutip Jumat (9/2/2024).

Dia mengaku banyak mendapat informasi tentang kerusakan lingkungan di areal tambang yang terletak di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi itu.

“Saya dapat laporan limbahnya itu sampai ke laut. Karena itu harus ditekankan lagi, harus dievaluasi lagi. Setiap eksplorasi lingkungan, khususnya dalam dunia pertambangan, harus benar-benar menghitung dampak yang ditimbulkan,” kata Cak Imin.

Cak Imin menegaskan, dunia pertambangan merupakan salah satu fokus perjuangannya bersama Anies Baswedan. “Pertambangan menjadi satu momentum taubat ekologi dari pasangan AMIN,” tegas Cak Imin.

Selanjutnya Cak Imin menyirit pemikiran Paus Fransiskus yang menyebut dunia pertambangan saat ini, sudah genting. Maka harus dimulai dengan taubat ekologi. Bahwa kegiatan tambang haruslah berkeadilan untuk generasi mendatang, serta memperhatikan aspek lingkungan. Tidak boleh digarap serampangan atau ugal-ugalan.

Cak Imin benar. Praktik penambangan emas secara ugal-ugalan, hampir terjadi secara merata. Misalnya, maraknya tambang emas ilegal di Kecamatan Batin III Ulu, Kabupaten Bungo, Jambi digugat warga karena itu tadi, menimbulkan kerusakan lingkungan yang dahsyat.

Tambang itu mencemari Sungai Sebiang yang menjadi sumber air bagi warga setempat. Paling kasihan warga miskin yang sangat bergantung kepada Sungai Sebiang yang saat ini airnya tercemar zat yang membahayakan nyawa. Praktik tambang emas ilegal beroperasi sejak pertengahan 2022.

Selain mencemari sungai, praktik tambang emas liar di Jambi itu, mempertinggi potensi banjir. Karena, hutan desa yang berfungsi sebagai penyerap air hujan, telah hilang. Digantikan tambang ilegal yang berjarak 200 meter dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
 

Back to top button