Hangout

Kasus Ginjal Akut pada Anak di DKI Tercatat 42 Kasus, Ketahui Gejala dan Pencegahannya

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebutkan data gangguan ginjal akut misterius pada anak di DKI Jakarta periode 1 Januari hingga 13 Oktober 2022 telah ditemukan 42 kasus. Ini diketahui berdasarkan akun Instagram milik Dinkes DKI Jakarta @dinkesdki.

“Beberapa penyebab gangguan ginjal akut misterius ini sudah teridentifikasi, seperti adanya infeksi leptospirosis, influenzae, parainfluenzae, MISC/long COVID-19, virus CMV, virus HSV, dan sebagainya,” tulis akun Dinkes DKI dikutip pada Jumat (14/10/2022).

Mungkin anda suka

Disebutkan juga bahwa gangguan ginjal akut misterius adalah kondisi saat ginjal tiba-tiba tidak dapat menyaring limbah dari darah dan tanpa diketahui sebab utamanya. Diperkirakan sudah ditemukan pada sekitar 130 anak di Indonesia dan sebagian besar pasiennya berusia di bawah 6 tahun.

“Gejalanya terbagi menjadi dua tahap, pada gejala awal anak akan mengalami demam, diare atau muntah, serta batuk atau pilek. Untuk gejala lanjutan, jumlah urin dan frekuensi Buang Air Kecil (BAK) berkurang, badan membengkak, penurunan kesadaran, hingga sesak napas,” lanjutnya.

Disarankan juga apabila anak mengalami demam, diare, muntah, serta frekuensi BAK berkurang, maka sebaiknya dalam 12 jam harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

Beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan ketika anak Anda mengidap penyakit gangguan ginjal akut adalah sebagai berikut:

1. Cukupi kebutuhan cairan harian sesuai usia

2. Konsumsi makanan lengkap dan gizi seimbang

3. Terapkan pola hidup sehat

4. Hindari mengonsumsi obat-obatan keras terbatas tanpa resep dokter

Mengenai hal ini, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Dr Kurniasih Mufidayati berpesan kepada orang tua agar selalu berkonsultasi dengan dokter dan tenaga kesehatan dalam memberikan obat-obatan untuk anak-anak.

“Waspada dengan langkah konsumsi obat-obatan untuk anak sebisa mungkin dengan anjuran dari dokter atau tenaga kesehatan. Membeli obat secara daring juga ada tatacaranya yang sudah dijabarkan oleh BPOM. Periksa kembali agar semuanya aman,” jelas Kurniasih.

Back to top button