Tuesday, 02 July 2024

Hanan Supangkat, Bos Celana Dalam di Pusaran Korupsi SYL

Hanan Supangkat, Bos Celana Dalam di Pusaran Korupsi SYL


Nama pengusaha celana dalam Hanan Supangkat kembali mencuat di persidangan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Usai dituntut 12 tahun penjara, SYL lewat kuasa hukumnya “bernyanyi” soal cipratan uang korupsi dari kementerian yang pernah dipimpinnya.

Awalnya, Kuasa Hukum SYL, Djamaludin Koedoeboen menyinggung soal Green House di Kepulauan Seribu milik pimpinan partai.

Green House ini disebut-sebut milik Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh. Sementara SYL merupakan mantan kader Partai NasDem.

Djamaludin menduga, ada aliran dana dari Kementan untuk pembangunan green house itu.”Ada permohonan green house di Pulau Seribu, yaitu milik pimpinan partai tertentu yang diduga itu adalah duit dari Kementan juga, dan ada banyak lagi hal yang lain,” kata Koedoeboen di akhir sidang pembacaan tuntutan ketika diminta majelis hakim menanggapi tuntutan jaksa, Jum’at (28/6/2024).

Selanjutnya, Djamaluddin juga meminta KPK menyeret semua pihak yang terkait dalam kasus kliennya untuk diperiksa, kalau perlu ditetapkan tersangka.

“Siapa itu Hanan Supangkat? Tolong itu juga menjadi perhatian bagi rekan-rekan (jaksa KPK), ada equal (setara) di sini, ada equality before the law (persamaan di hadapan hukum). Jangan sampai ada kemudian terkesan seolah-olah ada tebang pilih dalam proses penegakan hukum di republik yang kita cintai ini,” ujarnya.

KPK sendiri sudah memeriksa Hanan sebagai saksi terkait kasus dugaan pencucian yang SYL. Bahkan, kediamannya di Taman Kebon Jeruk Blok J-XII / 2, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, pada Rabu (7/3/2024).

Dari kediaman pemilik PT Mulia Knitting Knitting Factory itu, penyidik sejumlah dokumen pekerjaan proyek di Kementan dan bukti elektronik. KPK juga menyita uang dalam bentuk tunai rupiah dan valas dengan total Rp15 miliar.

Djamaluddin juga pernah meminta Hanan dihadirkan dalam sidang untuk memberikan kesaksian soal dugaan pencucian uang yang menyeret kliennya.

Permohonan itu disampaikan di Pengadilan Tipikor Jakpus, Rabu (12/6/2024) saat sidang SYL.”Namanya Hanan Supangkat. Mohon berkenan melalui yang mulia, bila berkenan mungkin, meminta ke majelis menghadirkan Hanan Supangkat,” kata Djamaluddin kepada Ketua Majelis Hakim Tipikor, Rianto Adam Pontoh.

Permintaan ini sempat dipertimbangkan oleh Hakim Rianto. Djamaluddin menyebutkan Hanan pernah diperiksa Maret lalu dalam proses penyidikan.

Jaksa KPK menjelaskan nama Hanan Supangkat masuk ke dalam BAP Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) SYL yang proses penyidikan masih berjalan.

KPK menduga Hanan Supangkat menerima proyek pengerjaan dari Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat menjabat sebagai Menteri Pertanian.

“Dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI,” kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Senin (26/3/2024).

Menurut Ali, Hanan diduga tidak langsung mengikuti pengadaan proyek begitu saja. Namun, ia mendapatkan bantuan dari SYL yang saat itu masih menjabat sebagai menteri. “Melalui akses dari tersangka SYL,” tutur Ali.

Siapa Hanan Supangkat?

Hanan Supangkat merupakan putra dari Henry Supangkat, generasi ketiga dari PT Mulia Knitting Factory. Pria kelahiran 23 Desember 1981 itu menjabat sebagai CEO sekaligus Direktur Utama di perusahaan keluarganya tersebut.

PT Mulia Knitting Factory adalah perusahaan produsen pakaian dalam pria merek Rider. Perusahaan ini berawal dari sebuah pabrik garmen kecil. Di bawah kepemimpinan ayah Hanan, PT Mulia Knitting Factory berkembang menjadi produsen tekstil yang terdiri dari divisi merajut, divisi pewarnaan, divisi pewarnaan benang, dan divisi garmen.

Hanan bergabung ke Mulia Knitting Factory sebagai generasi keempat pada 2004. Dia bergabung ke perusahaan tersebut usai menyelesaikan studinya di California State Polytechnic University di Amerika Serikat (AS). Sejak itu, perusahaan fokus pada pengembangan, pemasaran, dan juga distribusi produk celana dalam (underwear) pria merek Rider.

Selain perannya sebagai pemimpin perusahaan, Hanan juga dikenal dengan gaya hidup glamor. Tidak hanya mengoleksi mobil Ferrari, tetapi dia juga pernah mengetuai Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI) kepengurusan 2017-2019.