Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), meyakini ide Pemilu 2024 bakal gagal terealisasi, walau dirinya sebelumnya adalah salah satu yang mewacanakannya.
Ada beberapa alasan Zulhas yang melatarbelakangu kenapa usulan penundaan Pemilu 2024 akan gagal. Pertama, berdasarkan UUD 1945 membatasi jabatan presiden hanya dua periode. Apabila ditambah, maka harus ada amendemen konstituwsi.
Namun, selain amendemen konstitusi, lanjut Zulhas, penundaan pemilu bisa dilakukan melalui dekrit. Ada juga mekanisme lain, yaitu konsensus. Kalau konsensus adalah kesepakatan bersama. Dia mencontohkan Muktamar PBNU dan Muktamar Muhammadiyah yang disepakati secara bersama untuk ditunda, karena pandemi COVID-19.
“Apa itu konsensus? Saya beri contoh, NU itu waktu muktamar harusnya tahun lalu, jadi bulan Desember, ditunda. Muhammadiyah muktamar harusnya 2020, jadinya 2022 nanti bulan November, ditunda,” kata Zulhas saat menghadiri kegiatan di kantor Al-Wasliyah Sumatera Utara, Jumat (11/3/2022).
Meski demikian, Zulhas kembali menekankan bahwa ia meyakini wacana usulan penundaan Pemilu 2024 bakal gagal terealisasi. “Nah, sekarang kita berbangsa bernegara. Apa mungkin amandemen, apa mungkin dekrit, apa mungkin konsensus, menurut saya tak mungkin,” tutup Zulhas.
