Bintang sepak bola asal Portugal, Cristiano Ronaldo, dikabarkan akan mengambil tindakan hukum terhadap mantan klubnya, Juventus, terkait masalah gaji yang belum dibayar.
Ronaldo bergabung dengan Bianconeri dari Real Madrid pada tahun 2018 dan meninggalkan klub tersebut untuk kembali ke Manchester United tiga tahun kemudian. Pada bagian akhir masa tinggalnya di Turin, Ronaldo dan para pemain Juventus lainnya sepakat untuk menunda pembayaran gaji mereka guna membantu situasi keuangan klub yang terdampak pandemi COVID-19.
Namun, Juventus diketahui telah berbohong mengenai penundaan pembayaran gaji ini untuk meminimalisir kerugian publik mereka.
Menurut laporan dari Gazzetta dello Sport, Ronaldo telah sepakat untuk menangguhkan £17.2 juta (sekitar €19.9 juta atau Rp371 miliar) dari gajinya, dan kini ia menginginkan uang tersebut dibayar kembali. Ronaldo telah meminta dokumen terkait dari Kantor Kejaksaan Umum Turin dan akan melanjutkan dengan kasus hukum melawan klub lamanya.
Ronaldo bukanlah mantan pemain pertama yang mengalami masalah dengan urusan finansial Juventus. Baru-baru ini, Paulo Dybala berhasil mencapai kesepakatan mengenai £2,6 juta (sekitar €3 juta atau Rp57 miliar) yang ia rasa harus dibayar oleh klub karena sengketa kontrak.
Leonardo Bonucci, yang meninggalkan Juventus untuk bergabung dengan Union Berlin pada musim panas ini setelah diasingkan oleh pelatih kepala Massimiliano Allegri, juga mempertimbangkan untuk menuntut klub atas kerugian.
Juventus sendiri telah mendapatkan hukuman berat atas ketidakpatuhan finansial mereka, termasuk kehilangan sepuluh poin di klasemen Serie A musim lalu—yang membuat mereka turun dari peringkat keempat ke peringkat ketujuh—dan larangan untuk berpartisipasi dalam kompetisi UEFA untuk musim 2023/24.
