Friday, 28 June 2024

Yayasan SMK Lingga Kencana Klaim Perjalanan ke Bandung Keputusan Bersama Wali Murid

Yayasan SMK Lingga Kencana Klaim Perjalanan ke Bandung Keputusan Bersama Wali Murid


Yayasan SMK Lingga Kencana Depok menjelaskan, memilih Bandung dan bukannya Jakarta sebagai lokasi tempat kegiatan perpisahan dalam perjalanan karya wisata, adalah keputusan bersama

Perwakilan Bagian Bidang Informasi Yayasan, Dian Nurfarida mengatakan, lokasi kota Kembang itu telah disepakati oleh Wali Murid maupun orang tua.

“Kenapa pilih ke Bandung?, karena tempat itu sudah disepakati sebelumnya, antara wali murid dan orang tua,” kata Dian ketika jumpa pers di SMK Lingga Kencana, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024).

Sempat ada protes dari wali murid bernama Riris yang mengeklaim, kesepakatan pelaksanaan perjalanan wisata sekolah tidak sesuai dengan hasil rapat karena bus tidak diperiksa dengan benar.

Dian menjelaskan, sebelum menentukan lokasi di Bandung telah beberapa kali melakukan rapat bersama wali murid maupun orang tua murid. Bahkan, kata dia, pihak panitia perpisahan yang terdiri dari sejumlah guru pun telah melakukan survei lokasi.

“Kami sudah rapat beberapa kali untuk menentukan tempat. jadi tempat itu tidak sekonyong-konyong atau tiba tiba ditentukan. Sudah di olah, sudah di survei beberapa hal, sudah kami lakukan persiapan,” tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut kecelakaan bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu malam (11/5/2024), diduga akibat rem blong.

“Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus,” kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aznal dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (11/5/2024) malam.

Kronologinya, Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat sedang mengarah dari Bandung menuju ke Subang.

Namun, kata Aznal, bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan sehingga bus terguling. Dia mengungkapkan bahwa kejadian nahas tersebut terjadi pada pukul 18.45 WIB.

Aznal menambahkan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut.

Ia menyebutkan pada peristiwa tersebut para korban dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan di antaranya RSUD Ciereng, RS Hamori, Puskesmas Jalancagak, dan Puskesmas Palasari.

“Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan menyampaikan turut prihatin dan berduka cita atas kecelakaan Bus Trans Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa Barat,” tutur Aznal.

Kecelakaan ini mengakibatkan 11 orang tewas yang terdiri dari 9 siswa, 1 guru, dan 1 warga lokal. Selain itu, korban luka berat ada 27 orang, luka sedang ada kurang lebih 13 orang.