Hangout

Waspada, Ini 10 Hewan Pembawa Penyakit di Sekitar Rumah

Untuk para pencinta binatang, hewan memang terlihat sangat menggemaskan. Saking gemasnya, beberapa dari mereka kerap menyentuh dan memeluk binatang tanpa memikirkan apakah mereka termasuk salah satu hewan pembawa penyakit.

Zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari satwa yang bisa menginfeksi hewan lainnya maupun manusia.

Berdasarkan data WWF, lebih dari 70 persen penyakit zoonosis ditularkan melalui interaksi dengan satwa liar. 

Beberapa contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui hewan adalah:

  • Ebola, diperkirakan ditularkan melalui kelelawar;
  • MERS, ditularkan melalui unta;
  • SARS, ditularkan lewat kelelawar;
  • Monkeypox, ditularkan lewat monyet dan tikus;
  • COVID-19, diperkirakan ditularkan melalui kelelawar, ular kobra, atau trenggiling.

Selain kelelawar, unta, dan tikus, masih banyak satwa liar lainnya yang juga bisa menularkan berbagai penyakit kepada manusia.

Jenis-jenis Hewan Pembawa Penyakit

Di setiap daerah pasti memiliki satwa liar yang berkeliaran di setiap permukiman. Sayangnya, beberapa jenis satwa berpotensi menyebarkan penyakit, seperti:

1. Burung/Unggas

Unggas adalah salah satu hewan penyebar penyakit
Photo: iStockPhoto

Jenis hewan pembawa penyakit di sekitar rumah yang pertama adalah burung dengan nama penyakit psittacosis atau ornithosis.

Berdasarkan laman Alodokter, psittacosis adalah infeksi bakteri chlamydia psittaci yang dapat ditularkan ke manusia melalui hewan unggas atau burung, seperti dari merpati, bebek, burung pipit, dan ayam betina.

Penyakit ini bisa memengaruhi kesehatan paru-paru dan dapat menyebabkan pneumonia (peradangan paru-paru).

Selain itu, unggas dan burung juga bisa menularkan virus Avian Influenza (AI) atau flu burung.

Kelompok yang beresiko terkena infeksi psittacosis ini adalah pemilik burung, toko hewan, dokter hewan, pekerja unggas dan peternakan.

2. Nyamuk

Nyamuk adalah hewan pembawa penyakit mematikan
Photo: iStockPhoto

Nyamuk termasuk kategori serangga kecil yang tubuhnya terdiri dari tiga bagian, kepala (caput), dada (thorax), dan abdomen (perut).

Sedangkan nama antena yang ada di bagian kepala nyamuk ini bernama pilose (nyamuk betina) dan plumose (nyamuk jantan).

Memiliki antena dan sayap membuat nyamuk bisa terbang dengan bebas di udara dan menghinggap di beberapa lokasi, termasuk area tempat sampah.

Tubuh nyamuk yang sudah terkena bakteri pada sampah akan terbawa ke beberapa objek yang dia singgahi.

Di lain sisi, cara nyamuk menularkan penyakit juga bisa melalui suntikan menghisap darah manusia.

Hasil gigitannya ini tidak hanya memicu rasa gatal dan bentol di kulit. Tetapi juga bisa menularkan virus, kuman, sampai parasit yang bisa menimbulkan penyakit.

Salah satu penyakit yang bisa menular melalui gigitan nyamuk adalah demam berdarah (DBD) atau dengue fever.

3. Lalat

Photo: iStockPhoto

Sama seperti nyamuk, lalat juga termasuk dalam kelompok serangga pengganggu yang bisa menularkan penyakit.

Pasalnya, saat lalat hijau sedang berkembang biak, mereka biasanya mencari lokasi atau daerah yang cair atau semi cair yang berasal dari hewan. Seperti daging, ikan, tanah yang mengandung kotoran hewan, sampai sampah.

Tidak hanya itu, lalat juga meletakkan telur-telurnya di area luka hewan dan manusia sampai makanan yang ada di atas meja.

Bisa anda bayangkan bagaimana jadinya jika makanan yang baru saja tersaji di atas meja langsung terkontaminasi dengan kotoran-kotoran dan bakteri yang menempel di tubuh lalat menyebar di makanan anda?

Berdasar pernyataan WHO (World Health Organization), makanan yang dihinggapi lalat berpotensi menyebabkan penyakit seperti diare, kolera, demam tifoid, disentri, tipes, dan infeksi kulit.

4. Kecoa

Photo: iStockPhoto

Diam seperti kurma, terbang seperti ultimate Aldous Mobile Legends, itulah Kecoa.

Secara umum, kecoa hanya berukuran 2 mm sampai 6 cm. Entah kenapa, banyak orang yang takut dan jijik saat serangga kecil ini datang menghampiri.

Mungkin salah satu alasannya adalah kecoa identik dengan kotor. Dengan kata lain, kecoa bisa menyebarkan banyak penyakit seperti lalat dan nyamuk.

Terlebih lagi, C. Claiborne Ray, penulis dari The New York Times Book of Science Questions & Answers mengungkapkan bahwa banyak studi menemukan bahwa kecoa memakan kotoran manusia dan menyebarkan atau menghasilkan patogen yang kuat dalam penyebaran penyakit.

Tak hanya itu, kecoa juga membawa beragam jenis bakteri, mulai dari jamur, fungi, virus, parasit amoeba, sampai parasit giardiasis (infeksi di usus halus).

5. Anjing

Photo: iStockPhoto

Hewan yang sangat dekat dengan manusia ini ternyata berpotensi membawa penyakit kepada manusia.

Salah satu virus yang bisa mereka sebarkan adalah virus RABV yang menyebabkan rabies. Virus ini menyerang sistem saraf pusat sehingga siapapun (baik manusia maupun hewan) akan terinfeksi rabies setelah tergigit oleh anjing.

Sebenarnya, penyebaran virus RABV ini bisa dihindari dengan cara memberikan vaksin rabies secara berkala kepada anjing. 

6. Kucing

Photo: iStockPhoto

Sama seperti anjing, kucing menjadi hewan peliharaan kesayangan sejuta umat. Di balik rupanya yang terlihat menggemaskan, ternyata kucing bisa menularkan bakteri toksoplasmosis yang berasal dari virus Toxoplasma gondii.

Virus ini dapat tersebar melalui kotoran kucing. Jika terkena, virus ini akan langsung menyerang otot, sistem saraf, jantung, paru-paru, dan mata.

Toxoplasma ini gejalanya seperti flu biasa. Namun, jika yang tertular adalah orang hamil, parasit ini bisa menyebabkan cacat lahir serius.

Jika anda memiliki kucing dirumah, anda harus berhati-hati saat membersihkan kandang dan tempat kotoran kucing supaya tidak terkena virus ini.

7. Tikus

Tikus
Photo: iStockPhoto

Pestworld.org mengeluarkan fakta mengejutkan bahwa tikus bisa menyebarkan lebih dari 35 penyakit yang bisa menginfeksi satwa maupun manusia.

Salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh tikus adalah Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS).

HPS biasa menular saat seseorang menghirup partikel dari urine, kotoran, atau air liur tikus yang ada di udara. Bahkan, orang tersebut bisa terinfeksi saat menyentuh objek yang pernah digigit tikus. 

Jenis penyakit lain yang bisa disebarkan oleh tikus adalah Hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS), penyakit pes, lymphocytic choriomeningitis (LCM), rat bite fever (RBF), dan leptospirosis.

8. Kelelawar

hewan pembawa penyakit
Photo: iStockPhoto

Kelelawar masuk sebagai salah satu hewan pembawa penyakit serius. Salah satu penyakit yang bisa menular ke manusia melalui hewan ini adalah virus rabies.

Virus rabies akan memengaruhi sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan halusinasi, kelumpuhan parsial, dan kesulitan menelan. Jika tidak segera diatasi, virus ini akan berakibat fatal dalam beberapa hari.

9. Kura-Kura

Kura-kura salah satu hewan pembawa penyakit
Photo: iStockPhoto

Untuk anda yang memelihara kura-kura, ada juga harus waspada dengan penyakit yang bisa disebarkan oleh hewan kecil yang satu ini.

Pasalnya, pejabat kesehatan AS menemukan bahwa kura-kura kecil menjadi penyebab 15 wabah salmonella di Amerika Serikat selama dekade terakhir. 

Salmonella adalah sebuah bakteri yang memicu diare dan infeksi di saluran usus manusia. Bakteri ini hanya dapat hidup di saluran usus hewan namun bisa ditularkan ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan.

Namun, berdasarkan Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat menyatakan bahwa penyebaran infeksi ini terjadi melalui mencium kura-kura, membiarkan kura-kura berkeliaran di dapur atau membiarkan mereka berada di atas permukaan meja.

10. Kelinci Liar

Kelinci liar termasuk salah satu hewan pembawa penyakit
Photo: iStockPhoto

Meski menggemaskan, tapi nyatanya kelinci termasuk salah satu hewan pembawa penyakit yang berbahaya, seperti tularemia.

Tularemia adalah penyakit yang menyebabkan masalah pernapasan yang serius. Penyakit ini juga disebut dengan demam kelinci.

Gejala-gejala yang timbul dari penyakit ini adalah demam mendadak, nyeri sendi, terasa lemah, dan menggigil. Untuk beberapa kasus mereka yang terinfeksi penyakit ini berisiko tinggi terkena pneumonia (radang pada organ paru-paru).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button