Market

Waran Terstruktur Cocok untuk ‘Tidak Menaruh Telur dalam Satu Keranjang’

Produk investasi Structured Warrant atau Waran Terstruktur yang akan diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester kedua tahun ini dinilai dapat memberi banyak keuntungan untuk investor. Salah satunya, instrument itu dapat memudahkan investor yang ingin melakukan diversifikasi portofolio alias menerapkan prinsip ‘jangan menaruh telur dalam satu keranjang’.

Head of Equity Derivatives PT RHB Sekuritas Indonesia Kenneth Zhao mengatakan, investor akan dimudahkan ketika ingin melakukan diversifikasi portofolio. Sebab, nominal pembelian Waran Terstruktur lebih terjangkau ketimbang membeli saham utamanya.

Menurut Kenneth, pergerakan harga dari Waran Terstruktur (call) sejatinya akan mengikuti pergerakan dari saham dasarnya, sehingga sangat mudah bagi investor untuk memantau pergerakan harga dari Waran Terstruktur-nya.

“Singkatnya, ada beberapa keuntungan bagi investor Waran Terstruktur, yaitu modal investasi yang lebih rendah, memanfaatkan efek pengungkit (leverage), kerugian terbatas (sebesar modal awal), terdapat liquidity provider (memastikan ketersediaan likuiditas di pasar), serta pembayaran tunai pada saat jatuh tempo (jika Waran Terstruktur in-the-money),” ujar Kenneth dalam keterangan di Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Meski berpotensi memberi banyak keuntungan, Kenneth tetap mengingatkan kepada investor untuk cerdas dalam memilih aset yang akan dimasukkan ke dalam portofolio investasi.

Menurut dia, BEI sebagai penyelenggara perdagangan pasar modal, tentunya selalu berusaha menyediakan produk yang aman dan bermanfaat bagi investor.

“Waran Terstruktur adalah produk dengan tingkat return dan risiko yang tinggi. Walaupun sepertinya produk ini menarik perhatian bagi banyak investor, namun ini belum tentu sesuai dengan profil risiko investor secara umum. Bertransaksilah sesuai dengan profil risiko dan investor disarankan untuk memahami produk Waran Terstruktur terlebih dahulu sebelum mulai melakukan investasi,” kata Kenneth.

Sementara itu, sebagai salah satu penerbit Waran Terstruktur, Kenneth mengatakan pihaknya sangat senang dapat berpartisipasi dalam peluncuran produk terbaru dari BEI tersebut.

Ia pun optimistis, dengan tingginya pertumbuhan baik dari sisi jumlah investor maupun pertumbuhan pasar waran, tentu saja menarik perhatian untuk dapat menawarkan Waran Terstruktur di BEI.

“Sebagai informasi, secara year-on-year perputaran dana (turnover) Waran Terstruktur di Bursa Malaysia sekitar +2 persen, sementara di Bursa Thailand sekitar +10 persen. Dengan angka inilah kami sangat yakin dan optimis terhadap Bursa Indonesia. Jika di Indonesia Waran Terstruktur mampu mendapatkan perputaran pasar sebesar +1 persen hingga 2023, maka nominal itu bisa mencapai + Rp33,03 triliun,” imbuh Kenneth.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button