Kendari

Wali Kota Kendari Harapkan Kendari Prenuer, Perumda dan DMI Sering Berkolaborasi Dalam Pelaksanaan Event

KENDARI – Festival Ramadan Kendari 2022 membawa berkah bagi para pelaku UMKM, termasuk bagi Kota Kendari.

Ini dikarenakan even selama ramadan yang diselenggarakan Kendari Preneur bersama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kota Kendari ini memberikan keuntungan besar bagi pelaku UMKM.

Ada 18 tenant yang terdaftar pada festival Ramadan Kendari di tambat labuh diisi dengan festival kuliner.

Diketahui festival Ramadan ini sudah dibuka sejak 5 April 2022 lalu dan akan berakhir pada 28 April.

Serta penyelenggaraan lomba religi bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kendari, adalah salah satu acara hiburan utama.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengaku sangat support even festival seperti ini, sebab manfaat ekonominya bisa dirasakan masyarakat.

Baca juga: Zona Hijau, Kota Kendari Nol Kasus Covid-19

Ia berpesan kepada Kendari Prenuer, Perumda Kota Kendari, dan DMI Kota Kendari agar bisa semakin berkolaborasi sehingga nantinya bisa melahirkan kegiatan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat.

“Tentunya kesejahteraan yang bisa dirasakan masyarakat dalam keterlibatannya di acara yang kita selenggarakan,” kata Sulkarnain Kadir, Selasa (26/4/2022).

Wakil Ketua Kendari Preneur Nesty Zuniarti mengatakan, antusias masyarakat Kota Kendari di awal festival ini memang tidak begitu tinggi.

Efeknya baru terasa setelah beberapa hari pelaksanaan festival, semakin hari semakin ramai pengunjung yang datang. Bahkan dalam sehari bisa sampai 250 hingga 300 pengunjung.

Baca juga: Jelang Libur Lebaran, Jumlah Warga Vaksin Booster di Kendari Meningkat

“Alhamdulillah di awal memang belum terlalu banyak antusiasme dari pengunjung, tapi setelah 5 hari kita itu berusaha untuk memblowup di media sosial jadi ramai terus,” ujarnya.

Nesty menjelaskan omset yang diraup per tenan yang ada di festival itu rata-rata bisa mencapai Rp1,5 juta per harinya, bahkan ada pula yang lebih.

Kalau di total selama kurang lebih 23 hari pelaksanaan festival Ramadan, omsetnya bisa mencapai kurang lebih Rp30 jutaan per tenan.

“Kalau dalam satu tenan minimal perputaran ekonomi Rp30juta omset tinggal dikalikan dari 18 tenan, kurang lebih seperti itu perputaran uangnya,” ujar Nesty.

Lanjut ia juga mengatakan bahwa para pelaku UMKM yang membuka lapak di dekat kawan itu juga mendapatkan dampaknya.

“UMKM yang ada di sekitar, mereka kan juga dapat dari kegiatan ini,” tutupnya

Back to top button