Market

Wahana Interfood Kempit Laba Bersih Rp8,53 Miliar di 2021

PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) meraup laba bersih sebesar Rp8,53 miliar sepanjang 2021. Posisi ini melonjak 211,62 persen ketimbang tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,73 miliar.

Sekretaris Perusahaan COCO Gendra Fachrurozi mengatakan, perusahaan akan terus mempertahankan pertumbuhan bisnis yang baik termasuk pada tahun ini. Emiten memanfaatkan penjualan selama Ramadhan sembari menyelesaikan pembangunan pabrik baru dan melakukan penetrasi pasar.

“Kami melihat dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, kinerja COCO ikut menjadi membaik. Bulan Ramadan tahun ini, kira-kira akan menyumbang 25 persen dari pendapatan perseroan tahun ini,” ujar Gendra dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/4/2022).

Sepanjang tahun lalu, emiten produsen kakao dan coklat ini menunjukkan kinerja bisnis yang solid. Kendati pasar belum pulih akibat pandemi COVID-19, namun produsen cokelat SCHOKO itu mampu menjalankan strategi bisnisnya dengan baik dan mencatatkan pertumbuhan penjualan serta laba bersih.

Penjualan bersih COCO tercatat naik 31,21 persen dari Rp171,04 miliar menjadi Rp 224,43 miliar. Penjualan compound chocolate sebesar Rp148,06 miliar dominan, lalu menyusul produk real chocolate sebesar Rp60,16 miliar dan cocoa powder sebesar Rp16,2 miliar.

Peningkatan penjualan tersebut juga membuat laba bersih COCO tumbuh 211,62 persen dari Rp2,73 miliar menjadi Rp8,53 miliar.

Aset Melonjak 40,54 Persen

Dari sisi total aset, perusahaan juga mencatatkan peningkatan 40,54 persen dari Rp263,75 miliar menjadi Rp370,68 miliar. Jumlah tersebut terkontribusikan dari peningkatan aset lancar sebesar 69,06 persen dari Rp161,99 miliar menjadi Rp273,85 miliar. Sedangkan aset tidak lancar mengalami penurunan 4,85 persen dari Rp101,77 miliar menjadi Rp96,84 miliar.

Gendra menyampaikan, perusahaan juga terus melakukan penetrasi pasar domestik dan ekspor untuk mempertahankan kinerja pada tahun ini. Harapannya penanganan pandemi baik domestik dan global terus membaik sehingga berimbas positif bagi perusahaan.

Sebagai produsen cokelat bercitarasa khas Indonesia, lanjut Gendra, produk Schoko tidak hanya digemari di dalam negeri tetapi juga luar negeri.

“Harapannya kinerja sepanjang tahun ini, secara konsolidasian perusahaan bisa mencatat pendapatan Rp268 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi ketimbang kinerja tahun lalu yang mencapai Rp224 miliar,” kata Gendra.

COCO baru saja mendapatkan pinjaman modal dari Bank BCA untuk modal kerja, pembangunan pabrik dan pembelian mesin produksi dengan total pinjaman sebesar Rp139,1 miliar.

Harapannya dengan suntikan dana segar yang didapatkan pada 4 Maret 2022 lalu itu, COCO bisa memacu kinerja bisnisnya lebih baik lagi ke depan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button