Hangout

Varian Batuk pada Pasien Omicron Beragam

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal) mengungkapkan gejala batuk pada pasien Omicron sangat beragam.

“Tapi dari statistik, survei gejala, sebagian besar batuk kering. Tapi ini perlu dikonfirmasi lagi benar atau tidak, kadang masyarakat mendefinisikan batuk kering, padahal sebetulnya ada dahak tapi sulit dikeluarkan,” kata Inggrid dalam konferensi pers daring, ditulis di Jakarta, Minggu, (27/02/2022).

Batuk terdiri dari beberapa jenis, yakni batuk kering, batuk berdahak atau kombinasinya. Dilihat dari durasi, batuk terbagi menjadi dua, yakni batuk akut yang bisa berakhir setelah dua hingga tiga minggu, juga batuk kronis yang umumnya berlangsung dalam waktu lama.

Batuk pada pasien Omicron adalah batuk kering hingga batuk berdahak bisa dirasakan. Namun, yang pasti batuk yang sifatnya paroksismal, terjadi terus menerus hingga menyebabkan sesak napas, tidak terjadi pada penderita omicron.

“Kalau ada gejala itu, ada penyebab lain,” katanya.

Dia menjelaskan, batuk adalah refleks dari sistem pernapasan yang bertujuan mengosongkan jalan napas dari partikel benda asing, mikroba dan bahan iritan seperti asap dan debu, serta cairan dan mucus.

Selain dari infeksi virus seperti influenza dan COVID-19, batuk dapat disebabkan oleh bahan iritan, efek samping obat, infeksi yang menyebabkan bronchitis, refluks asam lambung, alergi, asma hingga kanker paru.

“Pada COVID-19, batuknya akut. Tetapi walau pun varian Omicron dianggap ringan, tetap ada kejadian long COVID, setelah 4 pekan ada gejala yang dirasakan,” paparnya.

Inggrid memaparkan beberapa tips untuk mengatasi batuk:

1. Minum air putih yang cukup, sebisa mungkin minumlah air putih hangat untuk membantu meredakan batuk

2. Kemudian, mandi dengan air hangat serta jauhi iritan yang dapat memperparah batuk

3. Hindari lingkungan yang sebabkan iritasi, misalnya terdapat asap rokok dan juga debu

“Kalau batuk akibat Omicron, hindari lingkungan yang mengandung bahan iritan, misalnya asap rokok, atau kamar isolasi mandiri jangan sampai berdebu,” paparnya.

4. Ketika batuk, jangan merokok dan jauhi juga perokok agar batuk segera mereda. Bila tidak membaik selama tiga hari, segera berkonsultasi kepada dokter.

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button