News

Pendeta Mell Atock Syukuri Indonesia Mayoritas Muslim, Sebut Potensi Legalisasi LGBT Jika Mayoritas Kristen

Seorang pendeta asal Kupang bernama Mell Atock telah menarik perhatian publik karena pernyataannya yang mengungkapkan rasa syukurnya bahwa Indonesia memiliki populasi mayoritas Muslim. Pendeta yang populer melakukan kotbah di Youtube ini mengemukakan kekhawatirannya bahwa jika Indonesia mayoritas Kristen, negara ini mungkin akan melegalkan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender).

Dalam potongan video yang diunggah oleh pengguna Twitter @MariaAlcaff, Pendeta Atock menyinggung isu legalisasi LGBT yang sedang marak dibahas di berbagai negara Eropa. Pendeta ini menilai bahwa salah satu penyebab legalisasi ini adalah adanya pendeta-pendeta di negara-negara tersebut yang berperan dalam upacara pernikahan sesama jenis.

“Kampanye untuk legalisasi LGBT di beberapa negara Barat telah sukses, sehingga pernikahan sesama jenis kini sah,” ujar Pendeta Atock dalam video tersebut.

Menurut rohaniwan Kristen yang memiliki hampir setengah juta subscriber Youtube ini, pendeta yang tidak bersedia menikahkan pasangan sesama jenis bisa dianggap melanggar hak asasi manusia versi negara-negara Barat tersebut. “Pendeta yang menolak menikahkan pasangan sesama jenis bisa dipidana, karena dianggap melanggar hak asasi manusia,” lanjutnya.

Pendeta Atock mengemukakan rasa syukurnya bahwa Indonesia dikuasai oleh mayoritas Muslim, menambahkan bahwa dia tidak bisa membayangkan jika mayoritas penduduk Indonesia adalah Kristen.

“Saya bersyukur tinggal di Indonesia. Saya takut kalau Indonesia didominasi oleh pendeta-pendeta liberal, mereka mungkin akan melegalkan pernikahan sesama jenis seperti yang dilakukan oleh beberapa gereja di Australia, Amerika, dan Eropa,” ungkapnya.

Pendeta ini juga menyuarakan keprihatinannya terhadap pendeta-pendeta liberal yang menurutnya lebih memikirkan hak asasi manusia daripada perintah Allah. “Mereka sepertinya lebih memperhatikan HAM daripada hak Allah. Itu adalah suatu kekacauan,” tegasnya.

Pendeta Atock mengungkapkan bahwa ia merasa bersyukur bahwa masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam. Dia mengungkapkan bahwa jika bukan, dia tidak bisa membayangkan pernikahan sesama jenis bisa dilegalkan di Indonesia. Pendeta Atock memperkuat pandangannya dengan menyebutkan bahwa di negara-negara lain seperti Amerika, Australia, dan Eropa, beberapa pendeta liberal telah melangsungkan pemberkatan pernikahan sesama jenis.

“Saya bersyukur Indonesia mayoritas Islam, saya tidak bisa bayangkan kalau Indonesia Cuma mayoritas Kristen, dipenuhi oleh pendeta-pendeta liberal, maka saya yakin mereka akan melegalkan juga seperti beberapa pendeta atau gereja di Australia, Amerika, Eropa yang sudah melakukan pemberkatan sejenis dengan alasan ham dan lain sebagainya,” katanya.

Dengan adanya pernyataan ini, Pendeta Mell Atock memicu diskusi lebih lanjut tentang isu legalisasi LGBT dan peran agama dalam membentuk hukum dan norma-norma sosial di Indonesia.

Ini saudara kita yang Kristiani pun, menolak eljibiti.
Respek sama Bapak Pendeta ini dengan pemikiran jernihnya 👍🏻 https://t.co/P0y2ZynxPx pic.twitter.com/XYHb3YTnf2

— Maria A. Alcaff (@MariaAlcaff) June 10, 2023

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button