News

Urus Kemakmuran Rakyat, Pemimpin Jangan Sibuk Pencitraan

Mewujudkan kemakmuran rakyat sudah menjadi tugas dari seorang pemimpin. Mirisnya tokoh-tokoh yang dipandang sebagai pemimpin, malah asik melakukan pencitraan lewat sejumlah hasil survei jelang Pemilu 2024.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani menegaskan, seorang pemimpin harus punya komitmen dalam mensejahterakan rakyatnya.

Jangan sampai persoalan kemakmuran rakyat kalah dari pencitraan. Sebab, hal tersebut merupakan harga mati tidak bisa dikompromikan, sekalipun esok hari kiamat.

“Karena itu sekali lagi, saya mengingatkan, dalam mewujudkan kemakmuran rakyat tidak boleh kalah perang dari pencitraan, meskipun kita tahu besok akan kiamat,” jelas Muzani di Gedung Upt Cibaduyut Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/12/2022).

Ekonomi rakyat, sambung dia adalah urusan penting yang harus dapat perhatian lebih. Sebab, rakyat merupakan tulang punggung negara dan hal itu tercermin dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Karena itu geliat UMKM akan menentukan bagi pertumbuhan perekonomian nasional,” sambungnya.

UMKM menurut Muzani harus dapat perhatian karena sektor ini sangat terdampak dari pandemi COVID-19 kurun dua tahun terakhir. Untuk itu, Muzani melanjutkan, masyarakat pelaku UMKM perlu dapat sentuhan ketulusan dari pemimpin, bukan hasil survei soal elektabilitas.

“Karena rakyat dan para pelaku UMKM untuk bisa pulih akibat Covid-19 yang diperlukan adalah sentuhan ketulusan, bukan pencitraan (dari para pemimpin), termasuk UMKM Cibaduyut. Jadi tidak ada kaitannya dengan survei yang rendah atau tinggi, biar rakyat yang menilai,” jelasnya.

Salah satu sentuhan tulus, tutur dia, adalah menghadirkan inovasi bagi setiap pelaku UMKM. Literasi dan sosialisasi soal digitalisasi UMKM dinilainya perlu lebih digalakan lagi.

“Penguatan UMKM yang dilakukan semua pihak sudah berada di jalan yang benar. Tapi yang perlu dilakukan UMKM sekarang adalah inovasi. Jika sebelumnya Ibu Bapak hanya berjualan offline, maka mulai sekarang harus mulai berjualan online,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button