Ototekno

Upaya Adaptasi Zaman dengan Perkembangan Teknologi

Kamis, 22 Sep 2022 – 15:00 WIB

ilustrasi digitalisasi (Foto: Istock)

ilustrasi digitalisasi (Foto: Istock)

Pola pikir berkembang sangat diperlukan dalam masyarakat modern. Dengan adanya pola pikir tersebut, masyarakat dapat hidup lebih maju dan mampu menghadapi perubahan serta tantangan-tantangan yang ada dalam kehidupan ini. Di sinilah peran teknologi untuk mendorong kemajuan di masyarakat tersebut.

Demikian yang mengemuka dalam webinar bertema “Bagaimana Teknologi Informasi Akan Mengubah Masa Depan Kita” baru ini di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Hadir sebagai narasumber adalah Relawan Komunitas Anti HOAX MAFINDO sekaligus Head of Community Kaizen Room & Pena Entreprise Andika Renda Pribadi, Voicer Over Enthusiast Aulia Oktaviana, dan Cecep Nurul Alam selaku Bidang Ahli ICT Kopertais II Jawa Barat.

Dalam webinar tersebut, Andika Renda Pribadi menegaskan perbedaan antara pola pikir tetap dengan pola pikir berkembang. Pola pikir tetap menyebabkan orang menjadi tidak maju karena ia tidak mau berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan, sedangkan pola pikir berkembang membuat orang menjadi maju dikarenakan ia akan terpacu untuk terus berusaha di tengah-tengah adanya perubahan itu. Menurutnya, orang yang memiliki pola pikir tetap akan kalah dengan lingkungannya.

“Pasti di sini ada yang sering update status. Silakan dikendalikan jempolnya untuk mengekspos data pribadinya dan apabila tidak hati-hati, maka akan disalahgunakan data pribadinya. Maka, silakan ditahan apabila ada sesuatu yang membuat teman-teman terpancing dengan kondisi yang ada,” tutur Andika dalam keterangannya.

Terkait etika digital, Aulia Oktaviana menekankan bahwasannya teknologi tidak hanya berbentuk barang, tetapi teknologi merupakan sesuatu yang membuat hidup manusia menjadi lebih maju. Teknologi ini bisa berbentuk metode, ilmu, dan kebaruan yang ada pada masa kini. Selanjutnya, ia menjelaskan peran teknologi dari berbagai bidang, baik itu dari segi pendidikan, pemerintahan, keuangan dan perbankan, perniagaan dan perdagangan, transportasi, dan juga sosial.

Aulia mengatakan pada masa sekarang ini, banyak media sosial yang dapat kita gunakan seperti Facebook, LinkedIn, Tiktok, dan lain sebagainya. Apabila dahulu orang dapat berkomunikasi dengan saudaranya yang jauh hanya saat pulang kampung namun sekarang kita bisa voice call, video call, dll sehingga kita dapat melepas rindu dengan mudah,”

Pada sesi terakhir, Cecep Nurul Alam menjelaskan kelebihan dan kekurangan sejumlah media sosial, salah satunya Instagram. Kelebihan dari Instagram yaitu memiliki fitur yang menarik untuk meningkatkan kualitas gambar maupun video yang diunggah sedangkan kekurangannya adalah jenis unggahan hanya terbatas gambar dan video. Kemudian, Cecep turut menjelaskan mengenai dompet digital, loka pasar dan transaksi, di antaranya yaitu pembayaran dengan kartu kredit, transfer bank, debit visa, dan lain sebagainya.

“Dengan mengenal ekosistem transaksi daring seperti dompet digital, lokapasar, serta transaksi digital dengan lebih baik, kita bisa terhindar dari kegiatan terkait yang merugikan,” pesannya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.

Back to top button