Ototekno

Universitas Siber Muhammadiyah Rintis Pembelajaran Berbasis Metaverse

Universitas Siber Muhammadiyah mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi immersive atau metaverse. Selain untuk menjawab tantangan perkembangan zaman, inovasi pembelajaran itu juga untuk menepis kritik terhadap sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dianggap masih memiliki kekurangan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Siber Muhammadiyah Bambang Riyanta dalam acara peluncuran kampus virtual Universitas Siber Muhammadiyah yang disiarkan secara daring, Rabu (5/10/2022).

Bambang menuturkan, penerapan teknologi immersive atau metaverse itu akan membuat mahasiswa bisa melakukan pembelajaran jarak jauh dengan lebih baik. Bahkan, dia menyebut, dengan teknologi itu, mahasiswa bisa melakukan pembelajaran praktik yang sangat mirip dengan praktik di dunia nyata.

”Saat belajar tentang ilmu kesehatan atau kedokteran, misalnya, penerapan teknologi ini membuat mahasiswa bisa belajar membedah dengan memainkan hologram yang ditampilkan sehingga mereka bisa melihat sel, saraf, dan bagian tubuh manusia hingga bagian yang terkecil,” ujarnya.

Hal serupa terjadi saat mahasiswa belajar tentang teknologi pertambangan. Saat belajar mengenai eksplorasi pertambangan, misalnya, teknologi tersebut bisa membuat mahasiswa seolah-olah berada di lokasi tambang dan bisa merasakan getaran dari alat pengebor.

“Ini Amanah yang besar dan tanggung jawab yang besar yang berupaya kami wujudkan di dalam aktivitas Universitas Siber Muhammadiyah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Bambang juga menjelaskan bahwa salah satu tujuan didirikanya Universitas Siber Muhammadiyah adalah untuk menjawab kritik atas system pembelajaran jarak jauh yang masih dirasa memilki banyak kekurangan hingga saat ini.

“Pengembangan ini tentunya dalam rangka menjawab kritik terhadap pembelajaran jarak jauh di aspek pembelajaran afektif dan psikomotor,” terangnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyambut baik berdirinya Universitas Siber Muhammadiyah di Multiverse dan menganggapnya sebagai hari bersejarah bagi Persyarikatan.

“Ini hari yang bersejarah dalam perjalanan Muhammadiyah jelang Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48,” ungkapnya.

Mengenai teknologi yang diterapkan, Bambang menjelaskan bahwa dalam hal ini Universitas Siber Muhammadiyah mengembangkan tiga teknologi dasar yaitu Virtual Reality, Mix Reality, serta Augmented reality yang mampu menghadirkan kesan nyata saat mengakses Multiverse.

Untuk mengaksesnya mahasiswa bisa menggunakan berbagai macam perangkat seperti komputer, laptop, smartphone, serta Virtual Reality (VR) untuk pengalaman immersive yang lebih nyata serta menarik.

Hingga hari ini sudah ada 1200 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang telah mendaftar di Universitas Siber Muhammadiyah.

Dikembangkanya teknologi ini juga bertujuan untuk memberi kesempatan seluruh masyarakat Indonesia untuk mengenyam pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan kampung halaman serta profesi yang sedang mereka jalani.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button