News

Uni Eropa: Serangan Udara Festival Musik, Militer Myanmar Langgar Berat Hukum Kemanusiaan

Uni Eropa mengecam serangan udara terhadap sebuah festival musik di Myanmar dan menyebut hal itu merupakan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/10/2022), Perwakilan Khusus Uni Eropa untuk Hak Asasi Manusia Eamon Gilmore mengatakan, serangan yang terjadi di Negara Bagian Kachin itu harus dipertanggungjawabkan.

Mungkin anda suka

“Ini merupakan tindakan brutal yang menjadi tanggung jawab militer Myanmar,” katanya, usai menghadiri The 4th ASEAN-EU Policy Dialogue on Human Rights yang digelar pada 24-26 Oktober 2022 di Sekretariat ASEAN, Jakarta.

Menurut Gilmore, Uni Eropa mendukung upaya mediasi yang dilakukan ASEAN, selain menunjuk utusan khusus dari Myanmar untuk memantau perkembangan situasi kemanusiaan di negara itu.

Serangan udara pada Senin (24/10/2022) itu menewaskan sedikitnya 60 warga sipil, menurut laporan media yang mengutip sejumlah saksi mata.

Selama di Jakarta, Gilmore juga bertemu dengan sejumlah lembaga HAM di Indonesia dan sejumlah pejabat di Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM.

Dalam pertemuan itu, dia menggarisbawahi peran penting Indonesia di panggung internasional, baik sebagai Presiden G20 2022 maupun Ketua ASEAN 2023.

“Kami mendiskusikan banyak hal, salah satunya tentang pentingnya melanjutkan dialog antara Indonesia dan Uni Eropa terkait isu HAM, di mana kami mendiskusikan isu-isu HAM di Indonesia, di Eropa, dan juga beberapa isu internasional,” kata Gilmore.

Back to top button