News

UAH Jamin 27 Kader Muhammadiyah Dapatkan Beasiswa ke Libya hingga S3

Jumat, 03 Feb 2023 – 22:00 WIB

PP Muhammadiyah bersama Ustaz Adi Hidayat saat melepas Keberangkatan 27 Kader Ulama Muda ke Libya, Kamis (3/2/2023) (Foto: QAI)

PP Muhammadiyah bersama Ustaz Adi Hidayat saat melepas Keberangkatan 27 Kader Ulama Muda ke Libya, Kamis (3/2/2023) (Foto: QAI)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Direktur Quantum Akhyar Institute (QAI) Ustaz Adi Hidayat (UAH) memastikan beasiswa yang diberikan kepada 27 kader muda Muhammadiyah di Universitas Al-Asmarya Libya tak hanya berhenti di jenjang pendidikan S1.

Lebih dari itu, UAH mengaku telah menyiapkan beasiswa bagi mereka hingga jenjang pendidikan S3.

“Beasiswa ini gak berhenti di S1 tapi cakupannya sampai S3,” kata salah satu Sekretaris Yayasan QAI, Cendekia Kartono saat dihubungi Inilah.com, Jumat (3/2/2023).

Walau demikian, Cendekia menyebut, para kader yang nantinya menyudahi jenjang pendidikan S-1 tak serta merta langsung mendapatkan beasiswa ke tingkat berikutnya alias S2.

Mereka terlebih dahulu mendapat proses pengabdian dan penerapan ilmu, baik di Indonesia maupun negara-negara tempat QAI bekerjasama, termasuk Amerika Serikat hingga Kanada.

“Setelah masa itu nanti tentu ada dilihat kembali, karena harapan UAH mereka tidak dianggap selesai pendidikan selain selesai S3. Harapannya dan arahnya ke situ. Programnya memang sampai S3 udah disiapkan,” jelas Cendekia.

Sebagai kuota pertama penerima beasiswa, UAH kata Cendekia tentu berharap, jenjang pendidikan hingga S3 yang telah disiapkan bisa secepatnya digapai para kader Muhammadiyah.

Untuk beasiswa S1 yang diberikan saat ini, UAH meminta mereka agar mampu merampungkan studi di bawah empat tahun.

“Kalau untuk target umum ya, seperti pada umumnya tapi UAH tentu men-challange lebih cepat agar bisa lanjut  tingkat berikutnya,” tutur dia.

Sebelumnya, UAH menegaskan untuk pendidikan ini tidak perlu menyiapkan apapun, termasuk biaya. Pihaknya akan menanggung perihal ongkos yang akan dikeluarkan, serta beasiswa tersebut sampai jenjang S3.

UAH megatakan kepada calon penerima beasiswa nantinya tidak boleh pulang sebelum mendapat gelar ‘doktor’. Nantinya, saat kembali ke Indonesia diharap dapat mengisi majelis tarjih dan majelis tabligh Muhammadiyah.

“Jangan pulang kalau belum jadi doktor. Isi majelis tarjih, Isi majelis tabligh. Link-kan ke setiap majelis, divisi yang ada, sehingga kita punya kader-kader yang otoritatif di bidangnya dan punya kemampuan mendunia, insya Allah,” ucap UAH.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button