Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan kejuaraan tenis meja Ustaz Adi Hidayat (UAH) International Super Series IV – Piala Kemenpora. Turnamen ini digelar di Bandung, Jawa Barat, dan menjadi momentum penting dalam mendukung dan memajukan olahraga tenis meja di Indonesia.
Menpora Dito menilai, turnamen ini adalah bentuk kontribusi nyata dari Ustaz Adi Hidayat dalam mencari dan mengembangkan bibit-bibit atlet tenis meja yang berpotensi.
“Saya sadari ada kekosongan dari kejuaraan-kejuaraan tenis meja. Alhamdulillah bersama stakeholder olahraga kami sedang memastikan organisasi (federasi) tenis meja akan selesai (permasalahannya) dan akan ada yang baru,” ujar Menpora Dito dikutip dari laman resmi Kemenpora, Sabtu (29/6/2024).
Dalam upaya memaksimalkan potensi atlet tenis meja Indonesia, Menpora Dito menekankan pentingnya penyelenggaraan kejuaraan secara konsisten.
“Kita ingin atlet tenis meja Indonesia bisa menembus dunia. Sebelumnya kita mengirimkan atlet tenis meja untuk berlaga di SEA Games Kamboja. Semoga UAH series ini bisa jadi wadah untuk mengasah kemampuan para atlet,” tambahnya.
Ustaz Adi Hidayat, sebagai penggagas kejuaraan, mengucapkan terima kasih atas dukungan Menpora Dito.
“Mudah-mudahan bisa lahir calon atlet yang memperkuat Indonesia sekaligus membawa nama harum bangsa. Untuk seluruh atlet, nikmati turnamen ini dan semoga bisa mendapatkan hasil terbaik, sekaligus juga mempererat silaturahmi antarsesama,” terang Direktur Quantum Akhyar Institute tersebut.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, juga optimis terhadap kebangkitan tenis meja di Indonesia.
“Saya optimis tenis meja Indonesia akan bangkit. Terima kasih atas dukungan langsung Menpora dan semua pihak yang telah terlibat dalam acara ini,” jelas Okto.
UAH International Super Series IV – Piala Kemenpora 2024 diikuti oleh 24 tim dari tujuh negara, yaitu Indonesia, Korea Selatan, Vietnam, Thailand, Malaysia, India, dan Filipina. Masing-masing tim terdiri dari tiga sampai empat pemain dan akan bertanding di dua nomor pertandingan, tunggal dan ganda putra.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan berbagai pihak, diharapkan kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana pengembangan bakat dan potensi atlet tenis meja Indonesia di panggung internasional.