Market

Tutup Perdagangan Sesi Pertama, Otot IHSG Mulai Kendur

Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi pada sesi pertama mulai berkurang jelang penutupan alias kurang berotot. Pasar masih mencerna pernyataan Gubernur The Fed dan perkembangan ekonomi global.

IHSG menutup sesi pertama perdagangan Rabu (12/1/2022) di zona positif 11,646 poin (0,18%) ke posisi 6.659,616. Sepanjang perdagangan sesi pertama, indeks mencapai level tertingginya di 6.690,323 atau menguat 42,353 dan terendahnya di 6.653,102 atau menguat 5,132 poin.

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, secara teknikal, IHSG memang berada dalam tren bearish. “Hal ini terlihat dari candle hitam dengan volume naik dan potensi tren turun William%R di zona netral,” katanya dalam riset dikutip Rabu (12/1/2022).

Secara teknikal, support IHSG berada di angka 6.620 dan resistance 6.750.

Pelaku pasar, lanjut Hendry, masih mencerna penguatan saham-saham di Wall Street yang mengalami rally untuk hari kedua setelah awal yang sulit untuk tahun ini. Gubernur Fed Jerome Powell mengatakan pada Selasa bahwa kenaikan suku bunga dan kebijakan yang lebih ketat akan diperlukan untuk mengendalikan inflasi.

Akan tetapi, terkait kenaikan suku bunga dan pengetatan moneter, The Fed tidak mengumumkan perubahan kebijakan yang dipercepat dari apa yang telah diisyaratkan oleh bank sentral.

Selain itu, di pasar juga ada kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global karena Bank Dunia pada Selasa memangkas perkiraan pertumbuhan untuk AS, zona Euro serta China. “Bank Dunia memperingatkan bahwa tingkat utang yang tinggi, meningkatnya ketimpangan pendapatan, dan varian virus corona baru mengancam pemulihan di negara berkembang,” ungkap dia.

Sepanjang perdagangan sesi pertama, sebanyak 243 saham menguat, 338 saham melemah, 98 saham stagnan, dan 210 saham tidak ditransaksikan.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp6,05 triliun dan Rp176,9 miliar di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai Rp6,23 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp1,32 triliun dan penjualan saham senilai Rp1,02 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bersih (net foreign buy) senilai Rp300,7 miliar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button