News

Tutup Perbatasan Saat Idul Adha, Israel Larang Hewan Kurban Masuk Gaza


Israel melarang pengiriman hewan kurban untuk masuk ke Jalur Gaza di momen Hari Raya Idul Adha.

Menurut kantor media Gaza, seperti dilansir Anadolu Agency, Minggu (16/6/2024), larangan Israel ini membuat ratusan ribu keluarga di Jalur Gaza kehilangan kesempatan untuk merayakan Hari Raya Idul Adha dan melakukan kurban.

Dalam sebuah pernyataan menjelang Idul Adha, kantor media tersebut mengatakan ‘pasukan pendudukan melakukan kejahatan baru’ dengan mencegah masuknya hewan kurban. Cara yang dilakukan adalah dengan menutup semua penyeberangan Jalur Gaza, termasuk pendudukan dan penutupan penyeberangan perbatasan Rafah dan penyeberangan Kerem Shalom.

Kurban merupakan salah satu kegiatan dalam agama Islam yang berupa menyembelih hewan.

Mereka mengatakan larangan ini sebagai ‘pelanggaran hak asasi manusia dan pengabaian total terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan Islam’.

Kantor media itu menegaskan bahwa kurban merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Idul Adha.

“Tanggung jawab moral dan hukum memerlukan komunitas internasional untuk melakukan intervensi serius untuk menghentikan genosida dan menghentikan pelanggaran terang-terangan terhadap hak asasi manusia dan hak umat Islam,” demikian keterangan kantor tersebut.

Pihak di Gaza juga menganggap Israel dan pemerintah AS bertanggung jawab penuh atas berlanjutnya kejahatan terhadap Islam dan terhadap rakyat Palestina.

Sebelumnya, ribuan warga Palestina gagal melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji, akibat blokade perbatasan yang dilakukan pemerintah Israel.

Juru bicara Kementerian Haji dan Wakaf di Gaza, Ikrami Al-Mudallal, mengatakan terdapat sekitar 2.500 warga Palestina yang gagal ke Saudi untuk beribadah haji tahun ini.

Jamaah haji dari Gaza merupakan sepertiga dari total jamaah haji Palestina yang dijadwalkan menunaikan ibadah haji tahun ini.

Tak hanya itu, Kantor Pusat Kementerian Haji di Gaza juga hancur akibat agresi Israel, sehingga menyebabkan badan tersebut tidak bisa memfasilitasi perjalanan jemaah haji ke Mekkah.

Dilansir New Arab, Jumat (14/6/2024), Al-Mudallal menyebut larangan Israel terhadap warga Palestina meninggalkan Gaza, merupakan pelanggaran terhadap kebebasan beragama.

Ia juga mengatakan agresi brutal Israel sangat memengaruhi perencanaan ibadah haji warga Palestina. Termasuk, terkait pembicaraan logistik dengan Mesir dan Arab Saudi.

Karena kondisi ini, para jemaah haji Palestina yang terkena dampak penutupan perbatasan Rafah akan diberikan prioritas keberangkatan tahun depan, karena banyak yang menunggu hingga 10 tahun untuk mendapat giliran menunaikan ibadah haji.

 

Back to top button