Kabupaten Semarang dinyatakan menjadi wilayah berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1. Hal itu berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri RI No 60 Tahun 2021 yang dikeluarkan pada Senin (15/11).
Penurunan level ini membuat aktivitas masyarakat kembali berputar. Diantaranya pelaksanaan kegiatan usaha sektor non esensial maksimal 75% bekerja di kantor bagi pegawai yang sudah divaksin hingga diperbolehkannya pembelajaran tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha, SH, MH mengatakan, turunnya level PPKM ini tak lepas dari raihan vaksinasi dosis pertama hingga akhir Oktober yang mencapai angka 589.078 jiwa atau 70% dari target 830.815 penduduk, dengan lansia penerima vaksin dosis 1 sebanyak 83.435 jiwa atau 80% dari populasi lansia di wilayah tersebut. Capaian ini merupakan keberhasilan dari kerja keras berbagai elemen baik pemerintah daerah, sektor swasta dan juga masyarakat yang telah bahu membahu menyukseskan program vaksinasi di wilayah bertajuk Bumi Serasi ini.
“Kami berterima kasih atas kolaborasi berbagai pihak baik dari instansi pemerintah, TNI & Polri, Masyarakat dan juga sektor swasta seperti Djarum Foundation yang telah berjuang bersama-sama menyukseskan program vaksinasi di Kabupaten Semarang sehingga dalam waktu yang relatif singkat kita berhasil menurunkan PPKM ke Level 1. Dengan semakin berkurangnya penyebaran Covid-19 dan gencarnya program vaksinasi, saya berharap aktivitas masyarakat bisa kembali pulih seperti sedia kala,” kata Ngesti Nugraha saat memantau program vaksinasi di Balai Desa Watuagung, Tuntang, Jumat (19/11).
Pada kunjungan tersebut, Ngesti Nugraha turut didampingi oleh Wakil Bupati Semarang H. Basari, S.T., M,si, Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika Handsika Aprilaya S.I.K, S.H.,M.H., C.P.H.R, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dr. Dwi Syaiful Nur Hidayat dan Vice Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation, Achmad Budiharto. Meski mendapat pengakuan pemerintah pusat atas membaiknya kondisi di Kabupaten Semarang melalui penurunan level PPKM tersebut, Ngesti Nugraha meminta seluruh pihak berhati-hati mengingat perjalanan menuju terbentuknya kekebalan komunal masih panjang.
Berdasarkan Pemkab Semarang hingga Kamis (18/11) pukul 06.00 WIB, penerima vaksin dosis 1 yang telah mencapai 602.648 jiwa atau 72,54%, sementara warga yang sudah divaksin lengkap baru mencapai 415.149 jiwa atau 49,97%.
“Dengan demikian, tugas kita belum selesai. Kekebalan komunal dapat terbentuk jika mayoritas warga telah mendapatkan vaksin dosis lengkap. Hal ini yang menjadi fokus dan upaya kami mendorong agar semakin banyak warga menerima vaksin dosis kedua. Tak ada cara lain, seluruh pihak harus tetap berkolaborasi dalam program vaksinasi dosis kedua ini,” Ngesti Nugraha menjelaskan.
Dalam program vaksinasi dosis kedua ini, Pemkab Semarang menargetkan 60 ribu penduduk dari 19 kecamatan akan menerima vaksin dosis kedua dalam rentan waktu 8 November hingga 3 Desember mendatang. Guna mewujudkan hal tersebut, Pemkab Semarang kembali bekerjasama dengan Djarum Foundation, Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dan Polres Semarang dalam menyalurkan dan menjangkau warga yang menjadi target vaksinasi. Target 60 ribu penduduk dari program vaksinasi ini diharapkan mampu memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan vaksinasi dosis kedua. Program ini juga memacu seluruh Puskesmas di Kabupaten Semarang turut gencar menjalani vaksinasi.
Vice Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation, Achmad Budiharto mengatakan, Djarum Foundation senantiasa siap membantu Pemkab Semarang menyukseskan program vaksinasi guna mempercepat terbentuknya kekebalan komunal di tengah masyarakat. Sebab, kekebalan komunal merupakan aspek penting yang dapat membawa bangsa ini lekas keluar dari pandemi Covid-19.
“Cara paling efektif mengakhiri pandemi yang sudah berlangsung lebih dari 1,5 tahun ini ialah dengan membentuk kekebalan komunal melalui program vaksinasi, Untuk itu, Djarum Foundation senantiasa mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Semarang memberikan vaksin agar semakin banyak warga yang mendapatkan dosis lengkap. Tak hanya di Semarang, dukungan serupa juga kami lakukan di Kudus,” ujar Achmad Budiharto.
Achmad Budiharto menuturkan program vaksinasi dosis kedua ini merupakan lanjutan dari program vaksin dosis pertama yang telah berjalan pada 27 September hingga 22 Oktober lalu dengan menggunakan vaksin Sinovac dari Pemerintah Kabupaten Semarang dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. Ketika itu, vaksinasi dilakukan dengan mendirikan sentra vaksinasi di Ambarawa dan meluncurkan 3 tim vaksin keliling yang ‘jemput bola’ ke berbagai kecamatan. Namun, di hari ketiga skema berubah dengan meniadakan sentra vaksinasi dan menambah tim vaksin keliling ke berbagai wilayah Kabupaten Semarang.
“Kami melakukan berbagai upaya maupun evaluasi agar program vaksinasi ini berjalan lancar sehingga mampu menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Semarang, serta menarik minat masyarakat untuk mendapatkan kemudahan vaksin. Dengan begitu pada vaksinasi tahap dua ini kami meluncurkan 10 tim vaksin keliling sehingga dapat menjangkau hingga ke tingkat dusun dan melayani seluruh warga yang sebelumnya sudah divaksin tahap satu, baik dari program ini maupun program vaksinasi lainnya,” ia menjelaskan.
Guna menyukseskan program ini, Dinkes Kabupaten Semarang menerjunkan tak kurang dari 70 tenaga kesehatan yang akan bertugas sebagai vaksinanator didampingi dengan para dokter guna memastikan proses vaksinasi berjalan lancar. Sementara itu, Djarum Foundation menerjunkan sekitar 200 relawan yang akan ambil bagian dalam tim vaksin keliling. Sebagai upaya menarik minat masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi dosis kedua ini, Djarum Foundation juga menyediakan apresiasi bagi masyarakat berupa doorprize 4 unit sepeda motor, 10 televisi dan 20 unit mountain bike.