Monday, 01 July 2024

Toyota Diduga Manipulasi Data Uji Keselamatan, Industri Otomotif Jepang Terguncang

Toyota Diduga Manipulasi Data Uji Keselamatan, Industri Otomotif Jepang Terguncang


Industri otomotif Jepang kembali heboh dengan skandal terbarunya. Kementerian transportasi negara itu mengungkapkan skandal penyimpangan uji keselamatan yang melibatkan lima produsen otomotif.

Toyota Motor, Mazda Motor, dan Yamaha Motor terpaksa menangguhkan pengiriman enam model karena potensi ketidakpatuhan terhadap standar kualitas. Selain itu, Honda Motor dan Suzuki Motor juga melaporkan adanya pelanggaran serupa.

Kejadian ini terjadi menyusul masalah sebelumnya di Daihatsu Motor dan Toyota Industries, yang mendorong kementerian untuk memerintahkan 85 perusahaan di industri tersebut –termasuk pembuat mobil dan peralatan– untuk menyelidiki apakah ada penyimpangan dalam proses sertifikasi model mereka.

Dalam pernyataan resminya, Kementerian Transportasi Jepang menyebut penyimpangan tersebut sebagai tindakan yang ‘merusak keandalan pengguna dan mengguncang fondasi sistem sertifikasi otomotif nasional’. Kementerian itu juga mengumumkan akan melakukan inspeksi lapangan terhadap Toyota pada Selasa (4/6/2024), diikuti dengan inspeksi terhadap empat perusahaan lainnya.

Toyota, Mazda, dan Yamaha telah mengonfirmasi adanya kecurangan dalam produksi beberapa model kendaraan yang masih dalam tahap pembuatan. Kementerian memerintahkan ketiga perusahaan ini untuk menangguhkan pengiriman model tertentu sampai dipastikan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Toyota mengumumkan penghentian pengiriman domestik dan penjualan untuk model Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross karena ‘data yang tidak memadai dalam uji perlindungan pejalan kaki dan penumpang’. Empat model lainnya, yang tidak lagi diproduksi namun disebutkan dalam pengumuman Toyota, adalah Crown, Isis, Sienta, dan RX.

Sementara itu, Mazda melaporkan adanya kejanggalan pada lima model, termasuk dua yang masih dalam produksi. Sedangkan Yamaha Motor menemukan kejanggalan pada tiga model, satu di antaranya masih dalam produksi. Adapun Honda melaporkan 22 model dan Suzuki satu, namun tidak ada yang masih dalam produksi.

Dengan adanya skandal ini, kepercayaan konsumen terhadap industri otomotif Jepang kembali dipertaruhkan. Tindakan tegas dari kementerian diharapkan dapat memulihkan kepercayaan dan memastikan bahwa semua model yang dijual memenuhi standar keselamatan yang ketat.