Hangout

Tips Diet Rendah Garam

Konsumsi garam harus dibatasi. Lantas, apa tips diet rendah garam? Konsumsi garam yang terlalu berlebihan dapat berpotensi meningkatkan risiko penyakit hipertensi dan penyakit degeneratif lainnya seperti gagal jantung, stroke, dan lainnya.

Guru Besar Keamanan & Gizi Pangan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Ahmad Sulaeman menjelaskan, salah satu tips melakukan diet rendah garam adalah menggunakan alternatif garam.

Hal itu untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti diabetes, jantung, dan hipertensi, guna mewujudkan hidup sehat.

“Ganti garam dengan bumbu umami dengan takaran secukupnya,” kata Profesor Ahmad dalam jumpa media virtual di Jakarta, baru-baru ini.

Hal lain yang dapat menurunkan asupan garam dalam konsumsi sehari-hari adalah dengan memilih makanan berbumbu rendah atau bahkan tanpa sodium.

“Batasi pangan olahan yang tinggi sodium atau juga pangan yang diproses misal diasap atau bahkan diasinkan,” kata dia.

Profesor Ahmad juga mengingatkan agar garam tidak langsung dapat dihilangkan dari konsumsi sehari-hari karena tubuh masih memerlukan asupan garam untuk menjaga keseimbangan elektrolit pada tubuh.

Rasa umami merupakan rasa dasar kelima yang ditemukan setelah asin, manis, asam, pahit, yang biasa kita kenal dengan rasa gurih.

Rasa umami dapat ditemukan dari berbagai bahan makanan seperti jamur, tomat, terasi, dan lain-lain, karena mengandung asam amino glutamat.

“Penguat rasa, seperti monosodium glutamat, MSG juga merupakan sumber rasa umami. Penggunaan MSG dalam makanan bergizi seimbang dapat menjadi salah satu strategi untuk menciptakan makanan sehat, lezat, dan bergizi untuk kita dan keluarga nikmati supaya tetap fit,” kata Profesor Ahmad.

Selain sebagai strategi diet rendah garam, Profesor Ahmad mengungkapkan bahwa penggunaan bumbu umami seperti MSG pada masakan juga memiliki berbagai manfaat lain seperti meningkatkan selera makan sekaligus meningkatkan performa harian, meningkatkan pencernaan makanan berprotein, serta mampu meningkatkan produksi saliva (air liur) yang berperan membantu proses pencernaan senyawa kompleks di mulut, sehingga pada saat sudah di lambung pun kemudian mudah diserap tubuh.

Sementara itu Pakar kesehatan sekaligus Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Profesor Hardinsyah mengatakan MSG bisa dijadikan alternatif pengganti garam dalam rangka mengurangi asupan garam.

“Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” kata dia.

Diet rendah garam dianggap dapat meningkatkan imunitas tubuh karena bisa menekan risiko penyakit degeneratif seperti hipertensi.

Untuk menjaga imunitas saat pandemi COVID-19, Profesor Ahmad mengimbau masyarakata untuk tetap menjaga gaya hidup sehat dengan berolahraga teratur, serta menghindari kebiasaan merokok dan minuman alkohol.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button