KabarRamadan

Tips ‘Cashflow’ Aman Saat Ramadan dan Idulfitri

Berkaca pada temuan riset 2021, konsumsi masyarakat mengalami peningkatan sebesar 17 persen selama periode Ramadan. Tingginya tingkat konsumsi tersebut tentu mengancam keamanan arus kas alias cashflow setiap orang dalam masyarakat.

Perencana Keuangan dan Founder Sharfin, Jauhar Fikri menekankan pentingnya financial planning selama bulan Ramadan. Ia menyarankan masyarakat untuk tidak over konsumtif selama Ramadan dan Idulfitri supaya tidak mengganggu cashflow.

Financial planning yang baik akan membuat tenang dan khusyuk dalam menjalankan ibadah. Sebab, hidup tidak terganggu masalah keuangan sepertu utang dan cicilan,” katanya dalam kegiatan FastFest 2022 yang terselenggara di Jakarta melalui produk IPOTSyariah, Kamis (21/4/2022).

“FastFest 2022 merupakan kegiatan yang terselenggara oleh IPOTSyariah dalam rangka memeriahkan bulan Ramadan dengan menyajikan kegiatan literasi sampai aktivasi berupa webinar dengan konsep ngabuburit. Webinar dengan narasumber terkemuka ini mendiskusikan topik-topik menarik mulai dari keuangan, investasi sampai keagamaan,” tegas Head of Marketing & Retail Indo Premier Sekuritas Paramita Sari.

FastFest 2022 berlangsung selama 4 hari 19-22 April 2022 dan menghadirkan Founder Sharfin Jauhar Fikri, Co-Founder Syariah Saham Septian Ady, Advisor BNI Asset Management Iwan Pontjowinoto, hingga Anggota Dewan Syariah Nasional MUI Oni Sahroni.

Cashflow Aman dengan Membuat Skala Prioritas

Hal penting selanjutnya, kembali Jauhar menjelaskan, adalah dengan memprioritaskan atau membuat skala prioritas dalam melakukan budgeting untuk segala aktivitas Ramadan. “Selebihnya, melakukan evaluasi untuk setiap pengeluaran yang telah terealisasi,” ujarnya.

Pengaturan uang yang bijak sangat perlu masyarakat lakukan. Ini mengingat fakta bahwa tingkat konsumerisme selama Ramadan justru meningkat. Ia menyampaikan Continuum Data Indonesia yang mencatatkan indeks konsumsi masyarakat pada periode Ramadan 2021 mengalami peningkatan sebesar 17 persen.

Riset tersebut dikumpulkan dari 1,2 juta pembicaraan dari 934.671 akun di media sosial pada periode 1 April hingga 25 April 2021.

“Jadi, mengatur keuangan selama Ramadan sangat penting demi tetap sehatnya keuangan seseorang. Selain dana darurat, zakat, jajan, baju, reuni, healing, THR, sedekah, utang hingga cicilan, seseorang tidak boleh melupakan investasi karena toh performa pasar saham di bulan Ramadan terpantau positif,” tandasnya.

Advisor BNI Asset Management Iwan Pontjowinoto menyoroti pentingnya investasi syariah bagi umat Islam. “Investasi syariah bebas riba, gharar dan maysir,” tuturnya.

Ia pun mengulas berbagai potensi dan daya tarik produk investasi berbasis syariah mulai dari sukuk, reksa dana syariah dan saham syariah yang bisa mendatangkan cuan dunia akhirat serta bisa jadi pilihan untuk hijrah.

“Ramadan adalah masa bullish untuk mendapatkan imbalan yang sangat menguntungkan. Di bulan Ramadan seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi 10 sampai 700 kali lipat. Apa yang kamu berikan dari zakat yang dengannya menghendaki ridho Allah maka akan mendapat balasan yang berlipat ganda,” imbuhnya.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button