Saturday, 29 June 2024

Timnas Indonesia Ditahan Imbang Tanzania, Shin Tae-yong Fokus Benahi Kekurangan

Timnas Indonesia Ditahan Imbang Tanzania, Shin Tae-yong Fokus Benahi Kekurangan


Niat Pelatih Indonesia Shin Tae-yong untuk mematangkan persiapan jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Filipina terwujud pada gim uji coba kontra Tanzania, Minggu (2/6/2024), di Stadion Madya Gelora Bung Karno. Meskipun hanya bermain imbang 0-0, tim Garuda menyimpan sejumlah kendala yang harus dibenahi demi meraih hasil positif pada laga kontra Irak.

Jika mengukur kualitas tim berdasarkan ranking FIFA terkini, Tanzania dan Indonesia berada di level yang setara. Negara asal Afrika Timur itu menduduki posisi ke-119, sedangkan Indonesia duduk di peringkat ke-134. Kualitas Tanzania amat jauh di bawah Irak yang berada di posisi ke-58.

Persiapan Menghadapi Irak

Shin Tae-yong menegaskan bahwa dirinya tidak memperhatikan hasil akhir pada laga melawan Tanzania, tetapi lebih fokus pada persiapan fisik dan taktik tim. Pelatih asal Korea Selatan itu melakukan 10 pergantian pemain dalam laga tersebut, hanya Rizki Ridho yang bermain penuh selama 90 menit. Shin mengatakan, duel uji coba ini bertujuan untuk menguji kembali rencana permainan dan kondisi fisik pemain.

“Kami akan melakukan persiapan lebih baik pada tanggal 4 dan 5 Juni. Irak adalah tim terbaik di grup kami dengan skuad yang bagus, tetapi kami akan maksimalkan kesempatan bermain di kandang,” tutur Shin dalam konferensi pers seusai laga.

Kekurangan yang Harus Dibenahi

Salah satu kekurangan skuad Garuda pada laga melawan Tanzania adalah buruknya efektivitas memanfaatkan peluang. Indonesia mencatatkan tujuh tembakan tepat sasaran, namun tidak ada yang berhasil dikonversi menjadi gol. Di babak kedua, ketika Shin mengganti semua pemain inti, Indonesia hanya menambah dua tembakan tepat sasaran.

Selain itu, operan-operan final yang ditujukan dari duet gelandang, Thom Haye dan Ivar Jenner, kepada para penyerang juga tidak seakurat pada dua gim melawan Vietnam, Maret lalu. Hal itu membuat lini pertahanan Tanzania mudah melakukan intersep operan yang menuju kotak penalti mereka.

Marselino Ferdinan, gelandang Indonesia, mengakui bahwa laga kontra Tanzania menjadi kesempatan bagi skuad Indonesia untuk mengembalikan pemahaman satu sama lain. Ia menegaskan, semua pemain Garuda membutuhkan waktu kembali untuk menunjukkan kekompakan dan memahami instruksi Shin untuk permainan tim.

“Kita perlu perbaiki kembali setelah berpisah dan bermain dengan sistem berbeda di klub masing-masing. Di timnas, kita harus bermain bersama sesuai keinginan pelatih,” ucap Marselino.

Tantangan Kedepan

Indonesia kini berada di peringkat kedua Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan koleksi 7 poin. Indonesia butuh setidaknya satu kemenangan pada dua laga pamungkas kontra Irak dan Filipina untuk mendampingi Irak melaju ke putaran ketiga.

Marselino Ferdinan menegaskan bahwa skuad Garuda hanya memikirkan untuk mengemas dua kemenangan di kandang melawan dua tim tersebut. “Kami tidak melihat butuh berapa kemenangan untuk lolos. Saya tekankan, tujuan kami adalah harus memenangi dua laga itu,” ujarnya.

Timnas Irak sudah tiba di Jakarta pada Minggu siang. Pelatih Irak Jesus Casas pun langsung menggelar latihan perdana timnya di Jakarta, Minggu petang, di Lapangan A Kompleks Gelora Bung Karno. Latihan itu hanya dijalani untuk melakukan pemulihan fisik.

Pertandingan melawan Tanzania memberikan pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia untuk meningkatkan efektivitas dan kerja sama tim. Dengan persiapan yang matang dan dukungan penuh dari suporter, Tim Garuda diharapkan dapat meraih hasil positif dalam laga melawan Irak dan Filipina mendatang.