Market

Tiga Tahun Pangkas 2.400 Karyawan, Terbang PT Garuda Jadi Lebih Ringan

PT Garuda Indonesia tidak terlalu lincah terbang karena keberatan jumlah karyawan. Dari 2020 BUMN penerbangan ini sudah mengurangi beban hingga 35%. Artinya sudah melakukan PHK sekitar 2.400 orang dari jumlah awal 7.861 di tahun 2020 dan sudah tinggal 4.459 orang di akhir 2022.

Bentuk pengurangan karyawan yang sudah melantai di BEI ini dengan bendera PT Garuda Indonesia Tbk (GIIA) melalui skema Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga menerapkan pensiun dini karyawan. Semianya demi menghemat biaya perusahaan.
Langkah pemangkasan ini merupakan restrukturisasi perusahaan dari upaya right sizing. Dalam kurun empat tahun, ada penurunan rasio komposisi pegawai dengan rata-rata 17 persen.

Mungkin anda suka

Dari paparan kinerja perseroan, jumlah pegawai pada 2019 mencapai 7.878 orang, lalu menyusut 25 persen menjadi 5.946 pada 2020. Selanjutnya turun lagi 12 persen menjadi 5.203 orang pada 2021, kemudian kembali berkurang 14 persen menjadi 4.459 pada 2022.

“Garuda menurunkan jumlah karyawan,” kata Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra, seperti dikutip publikasi kinerja perseroan Selasa (30/5/2023) lalu. Hasilnya sudah muncul secara angka-angka. “Sudah terlihat kalau dari sisi cost Januari 2020 sebesar USD16 juta per bulan menjadi USD6 juta per bulan, penurunan 60 persen secara signifikan,” ujar Irfan saat menerangkan hal tersebut.

Dalam penyesuaian tersebut, perusahaan mengklaim telah mengedepankan opsi sukarela dan pensiun dipercepat. Selain itu, ada juga opsi penyelesaian kontrak, kompensasi dan implementasi agar tetap kondusif baik internal maupun eksternal.

Dari data Garuda, pada 2022 jumlah pegawai yang pensiun dipercepat tercatat 752 orang. Kemudian pegawai yang penyelesaian kontrak dipercepat sebanyak 78 orang. Dengan begitu, total karyawan yang dirumahkan mencapai 830 orang pada 2022.

Tidak lupa Irfan menegaskan jika efisiensi anggaran pun disebabkan andanya pemangkasan gaji Dewan Komisaris dan direksi. Meskipun pengorbanan tersebut tidak bersedia diperinci besaran pemangkasan para petinggi perseroan ini.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button