Market

Tiga Katalis Positif di Bursa, Enam Saham Direkomendasikan Pekan Ini

Selasa, 10 Jan 2023 – 04:30 WIB

Tiga Katalis Positif di Bursa, Enam Saham Direkomendasikan Pekan Ini - inilah.com

Gedung Bursa Efek Indonesia di Jalan Jenderal Soedirman Kawasan SCBD, Jakarta Selatan. (Foto: Inilah.com/Ahmad Munjin)

Setelah mengalami tekanan jual pekan lalu, analis optimistis dengan potensi penguatan bursa saham hingga akhir pekan ini. Kabar baik dari PMI Manufaktur Indonesia, inflasi dan non-farm payroll AS jadi katalis positif. Enam saham disodorkan sebagai bahan pertimbangan.

Pada Senin (9/1/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat 3,71 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.688,27. Ini memperbaiki keadaan setelah sepekan lalu melemah sebesar 2,4% dengan penurunan paling tajam di sektor energ sebesar 7,0% disusul sektor consumer cylicals sebesar 3,4%.

“Saya justru optimistis dengan potensi cuan untuk trading dari saham-saham yang tertopang good news PMI Manufaktur, Inflasi dan Non-Farm Payroll AS,” kata analis saham PT Indo Premier Sekuritas Rifqi Satria Dinandra dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (9/1/2022).

Indeks PMI Manufaktur

PMI Manufaktur Indonesia Desember yang sudah rilis menjadi kabar positif alias good news. Sebab, angkanya ternyata mengalami kenaikan dari 50,3 menjadi 50,9.

“Kenaikan ini terjadi karena output produksi dan permintaan barang baru yang mengalami kenaikan,” ujarnya.

Dia menegaskan, permintaan barang baru ini tidak hanya domestik, tetapi juga dari importir luar negeri. “Yang menjadi momok tahun lalu yakni inflasi kenaikan harga barang, kini sudah mulai berkurang tekanannya. Tekanan dari kenaikan harga barang sudah mulai mereda,” ungkap dia.

Inflasi

Sementara itu terkait inflasi, terang dia, pada Desember inflasi Indonesia mengalami kenaikan 5,51% secara tahunan dan ini lebih tinggi dibandingkan konsensus. “Inflasi yang dilaporkan BPS (Badan Pusat Statistik) ternyata lebih tinggi dibandingkan konsensus di level 5,39%,” ujarnya.

Kondisi tersebut diakuinya, memang menjadi tekanan bagi pasar saham. “Namun, hal ini tidak terlalu mengkhawatirkan karena di akhir tahun kenaikan tingkat inflasi memang kerap terjadi,” tuturnya.

Adapun penyebab inflasi di akhir 2022, sambung dia, adalah harga komoditas bensin, bahan bakar rumah tangga, dan tarif angkutan udara atau tarif transportasi.

Penambahan Tenaga Kerja di AS

Terkait Non-Farm Payroll AS, dijelaskan dia, di AS tiap bulan ada data yang dirilis terkait penambahan tenaga kerja. “Menariknya, pada Desember lalu terjadi penambahan 223 rinu pekerja baru di AS atau lebih tinggi dibandingkan konsensus sebesar 200 ribu,” papar dia.

Selanjutnya, kenaikan upah di AS tumbuh lebih rendah hanya sebesar 0,3% dibandingkan konsensus yang sebesar 0,4%. “Ini menjadi good news untuk market pekan ini,” terang Rifqi.

Ia pun menegaskan, pasar saham pekan ini juga tertopang oleh salah satu konfirmasi dari daya beli masyarakat terkait inflasi di AS, di mana inflasi inti AS di November tercatat pada level 6%, sedangkan inflasi umum di level 7,1%.

“Baik inflasi inti atau umum keduanya sudah dalam tren penurunan. Investor akan memperhatikan data inflasi bulan Desember untuk melihat efektivitas kenaikan suku bunga yang dilakukan The Fed untuk menurunkan inflasi,” tegas dia.

Saham-Saham Pilihan Pekan Ini

Tertopang sentimen positif tersebut, Rifqi pun merekomendasikan buy beberapa saham untuk trading dalam sepekan ini, sampai 13 Januari 2023 mendatang pada 6 saham. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan support 4.230 dan resistance 4.440;
  2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan support 7.250 dan resistance 7.525
  3. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan support 9.900 dan resistance 10.250
  4. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dengan support 6.925 dan resistance 7.325
  5. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dengan support 625 dan resistance 670
  6. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DNSG) dengan support 625 dan resistance 675

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button