Monday, 01 July 2024

Thailand Jadi Negara ASEAN Pertama yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Jadi Negara ASEAN Pertama yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis


Thailand resmi melegalkan pernikahan sesama jenis setelah pemungutan suara parlemen atas rancangan undang-undang terkait pada Selasa (18/6/2024).

AFP mewartakan majelis tinggi senat memberikan persetujuan akhir dengan 130 suara berbanding empat. Sementara itu 18 orang abstain atas perubahan undang-undang yang memungkinkan pasangan sesama jenis untuk resmi menikah.

RUU yang disepakati parlemen menjadi UU itu bakal diserahkan kepada Raja Maha Vajiralongkorn untuk mendapatkan persetujuan kerajaan dan mulai berlaku 120 hari setelah dipublikasikan di Royal Gazette.

Para aktivis dan kelompok LGBT pun berharap pernikahan pertama bisa digelar pada awal Oktober tahun ini.

Persetujuan parlemen tersebut membuat Thailand menjadi negara Asia Tenggara (ASEAN) pertama yang mengakui pernikahan sesama jenis. Selain itu, Thailand juga bakal menjadi ketiga di Asia yang melegalkan perkawinan sesama jenis, setelah Taiwan dan Nepal.

“Hari ini adalah hari dimana rakyat Thailand akan tersenyum. Ini adalah kemenangan bagi rakyat. Hari ini hal itu akhirnya terjadi di Thailand,” kata Tunyawaj Kamolwongwat, anggota parlemen dari Partai Move Forward Partai yang sempat bikin kejutan saat pemilu tahun lalu.

Kamolwongwat yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh kenamaan yang mendorong kesetaraan pernikahan di parlemen lantas berpose bersama rekan-rekan anggota parlemen dan asistennya dengan spanduk pelangi.

UU yang disahkan parlemen resmi mengubah referensi atas laki-laki, perempuan, suami, dan istri dalam UU Perkawinan menjadi istilah yang netral gender.

Hal itu juga memberikan pasangan sesama jenis hak yang sama seperti pasangan heteroseksual dalam hal adopsi dan warisan.

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin yang selama ini vokal menyuarakan dukungan terhadap komunitas LGBTQ dan RUU itu, akan membuka kediaman resminya bagi para aktivis dan pendukung untuk perayaan setelah pemungutan suara.

Para aktivis juga merencanakan unjuk rasa malam hari yang menampilkan drag show di pusat kota Bangkok, tempat pusat perbelanjaan raksasa mengibarkan bendera pelangi untuk menunjukkan dukungan sejak Pride Month dimulai awal Juni.

Melegalkan pernikahan sesama jenis itu hadir setelah Thailand sejak lama memiliki reputasi toleransi terhadap komunitas LGBTQ. Survei yang dilaporkan di media lokal juga menunjukkan dukungan luar biasa publik terhadap pernikahan yang setara.

Sementara itu, lebih dari 30 negara di seluruh dunia telah melegalkan pernikahan bagi semua orang sejak Belanda menjadi negara pertama yang merayakan pernikahan sesama jenis pada 2001 silam.